TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Kapal speedboat dengan model panjang tampak parkir di Pelabuhan Sri Siantan, Tarempa.
Kapal dengan daya tampung 70 kursi dan empat mesin dengan kapasitas 200 PK itu merupakan kapal penghubung yang dibawa oleh Nasrul, salah seorang pengusaha di Anambas untuk melayani rute Kuala Maras, Jemaja Timur - Tarempa.
Saat peresmian, Nasrul mengatakan kalau kehadiran kapal speed ini sekaligus menjawab tantangan yang ia berikan kepada Bupati Anambas.
Saat ujicoba yang dilakukan Senin (15/10/2018) kemarin, lama perjalanan cukup ditempuh dengan lama waktu sekitar satu jam.
"Saat uji coba start jam 15.15 WIB sampai di sini tepat satu jam 16.15 WIB. Dengan Tiangau Arung Hijau 45 menit ke sini. Pun mesinnya masih separuh. Masih belum dimaksimalkan. Kemarin start dari Kuala Maras karena berteduh dari mobiliasi dari Batam. Kami koordinasi ke Pak Ariadi (Kasatpel Bandara Letung), beliau katakan tunggu saja sekalian pesawat datang. Baru kami bergeser ke Tarempa," ujarnya Selasa (16/10/2018).
Baca juga: Harga Ikan Tanjungpinang Naik Dampak Cuaca Ekstrem, Anambas Jadi Andalan
Ia mengatakan, tantangan dan tugas selanjutnya adalah menjalankan operasional kapal.
Nasrul mengkalkulasikan, modal operasional bisa tertutupi apabila kapal speed minimal terisi 35 orang penumpang baik dari Jemaja maupun dari Tarempa.
Ia memprediksi, operasional kapal hanya bisa berjalan tiga bulan apabila penumpang kapal speed di bawah 35 orang penumpang.
"Tiga bulan kedepan, perlu dipikirkan bagaimana bisa kami eksis menjalankan operasional ini," ungkapnya.
Nasrul mengatakan, pihaknya akan mengurus perizinan termasuk perizinan ke unit penyelenggara pelabuhan di Tarempa untuk proses administrasi. Awak kapal speed pun, menurutnya telah dilengkapi sertifikasi.
"Kami ingin bekerja secara profesional," ungkap Nasrul lagi.
Bupati Anambas Abdul Haris pun tidak mengelak kalau pernah ada percakapan antara dirinya dengan Nasrul.
Baca juga: Harga Ikan Tanjungpinang Naik Dampak Cuaca Ekstrem, Anambas Jadi Andalan
Menurutnya, pihaknya telah melakukan beberapa kali koordinasi dengan pengusaha speed untuk bisa merealisasikan antar moda dari Jemaja ke Tarempa.
Sayangnya, dari penuturan beberapa pengusaha speed mereka cenderung berat untuk melakukan pelayaran itu.
"Pak Nasrul ini pernah bicara sama saya. Kalau bapak punya speedboat yang layak, silahkan kita coba. Beliau buktikan hari ini. Saya menilai, perlu diboomingkan ini supaya keraguan wisatawan ini sirna," ujarnya. (*)