PIALA AFF 2018

PIALA AFF 2018 - Lima Hal Ini Tak Boleh Terulang saat Indonesia vs Tomor Leste, Selasa Malam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harris Harun, gelandang Timnas Singapura yang membuat Indonesia bertekuk lutut pada pertandingan pertama penyisihan Grup B Piala AFF 2018

Sepanjang pertandingan, Indonesia hanya memiliki lima serangan dan hanya satu yang tepat sasaran ke gawang Singapura.

Sebaliknya, Singapura justru memiliki 10 serangan dan empat mengarah ke gawang Andritany.

Padahal, Indonesia 62 persen penguasaan bola berbanding 38 persen, dengan 448 operan berbanding 270 operan di tim Singapura.

2. Mesin Tak Berjalan

Gelandang tim nasional Indonesia, Evan Dimas Darmono, tak leluasa bergerak karena dikepung lawan (HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

Saat sistem permainan dari sayap tak berjalan, lini tengah Indonesia harusnya jadi motor penggerak tim dan memulai dari lini tengah.

Akan tetapi hal itu tak berjalan karena taktik Singapura yang menumpuk pemain di lini tengah.

Jarak antar lini timnas Indonesia jadi sangat jauh dan sulit mengembangkan permainan.

Meski memiliki pengausaan bola yang lebih tinggi dari tuan rumah, 62 persen berbanding 38 persen, hal itu tak mencerminkan bagaimana Indonesia kesulitan membangun serangan.

Evan Dimas, Zulfiandi serta Stefano Lilipay tak bisa berkutik dengan penjagaan ekstra ketat dari para pemain Singapura.

Taktik ini sebenarnya sudah dibocorkan oleh Irfan Fandi, bek Singapura yang juga anak dari pelatih Singapura, Fandi Ahmad.

3. Mental Perlu Diasah

Stefano Lilipaly saat merayakan golnya atas timnas beberapa waktu lalu. (kompas.com/stefano lilipali)

Para pemain Indonesia tampak grogi, terutama saat awal-awal laga.

Hal yang sebenarnya wajar mengingat mereka berlaga di kandang lawan.

Akan tetapi hal ini kemudian membuat para pemain tak tenang ketika menguasai bola.

Bek Indonesia lebih sering membuang bola secara langsung, kemudian bisa diambil kembali dengan mudah oleh pemain Singapura.

Halaman
123

Berita Terkini