TRIBUNBATAM.id, BONE - Muspina (48), seorang ibu rumah tangga yang juga warga Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan membawa satu karung berisi uang pecahan Rp 2.000 ke sebuah dealer untuk membeli motor.
Kedatangan Muspina tersebut pun membuat seluruh karyawan harus menghitung uang tersebut selama seharian.
Muspina mengaku, satu karung berisi uang pecahan Rp 2.000 tersebut merupakan hasil tabungannya selama bertahun-tahun, dengan maksud membeli sepeda motor yang telah lama ia impikan.
"Ini hasil tabungan yang selama ini saya kumpulkan karena sudah lama saya ingin punya sepeda motor," kata Muspina yang dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (29/12/2018).
Informasi yang dihimpun Kompas.com, uang sekarung tersebut ia bawa sendiri dan langsung diserahkan kepada karyawan untuk dihitung.
Baca: Mengadu Diperkosa Atasan 4 Kali, Wanita Ini Justru Terima Surat Pemecatan
Baca: TERUNGKAP! Bukan Persib Bandung, Inilah Klub Impian Wesley Sneijder Untuk Merumput Musim 2019
Baca: Keluar Batu saat Kencing,Ternyata 56 Batu Bersarang di Ginjal Bocah 9 Tahun. Kebiasaan Ini Pemicunya
Baca: VIDEO - Detik-detik Motor Hancur Diseruduk Truk, Seorang Pemotor Ini Berhasil Lolos dari Maut
Baca: Tak Perlu ke Batam Centre, Samsat Bakal Buka Kantor Pelayanan di Dekat Jembatan Barelang
Seluruh karyawan pun dibuat kerepotan untuk menghitung uang yang dibawa Muspina.
"Kemarin kita hampir seharian menghitung uangnya, dan ini kejadian yang pertama kali terjadi di sini. Sebab biasanya pembeli yang datang ingin mencicil (angsur), ini dibayar tunai," Mardiana Mardin, salah seorang karyawan diler penjualan motor pada Sabtu (29/12/2018).
Uang pecahan Rp 2.000 dalam karung tersebut berjumlah Rp 10 juta. Sementara harga sepeda motor yang hendak dibeli Muspina senilai Rp 17 juta.
"Jumlah uang Rp 2.000 dalam karung berjumlah Rp 10 juta dan selebihnya dia (Muspina) bayar tunai dengan uang pecahan Rp 100.000 berjumlah Rp 7 juta," kata Mardiana kembali.
Dengan hasil tabungan selama kurang lebih 10 tahun ini, Muspina kini telah memiliki sepeda motor Honda Beat yang telah lama ia impikan.
Sebenarnya, keinginan tersebut mampu ia capai jika sejak awal dirinya ingin mengangsur. Namun karena Muspina tak suka berutang, ia lebih memilih menabung.
"Kalau saya mau mencicil sudah lama saya punya motor, tetapi saya orangnya tidak mau terbebani dengan utang. Jadi saya menabung, lagian yang saya tabung hanya sisa membeli ikan kalau pulang dari pasar selama kurang lebih 10 tahun," kata Muspina.