Berdasarkan dokumen yang diajukan kepada NSAC (Komisi Atletik Nevada), Manny Pacquiao bakal mendapatkan bayaran 10 juta dolar AS (Rp 141 miliar).
Di lain sisi, Adrien Broner hanya akan mendapatkan seperempat dari yang diterima Pacquiao, yakni 2,5 juta dolar AS (Rp 35 miliar).
Nominal tersebut belum ditambah dari keuntungan penjualan PPV (pay per view) yang terjual.
Namun, banyak sumber mengatakan bahwa Pacquiao setidaknya akan membawa pulang setidaknya 20 juta dolar AS (Rp 283 miliar) dari pertarungan melawan Broner.
Jumlah tersebut masih harus dikurangi pajak penghasilan kepada otoritas pajak Amerika Serikat (IRS), pajak tambahan terkait utangnya kepada IRS, biaya untuk mempertahankan gelar WBA, dan biaya untuk anggota timnya.
Pendapatan terbesar yang pernah diperoleh Manny Pacquiao saat dirinya berhadapan dengan Floyd Mayweather Jr.
Saat itu, petinju berjulukan Pac-Man tersebut berhasil mendapatkan bayaran 127 juta dolar AS (Rp 1,7 triliun) dari pertarungan yang berlangsung pada tahun 2015.
Sebelumnya dikutip TribunWow dari bloodyelbow.com, Manny Pacquiao merupakan petinju handal asal Filipina yang telah menang 60 kali dan hanya kalah 7 kali dalam karirnya sebagai petinju profesional sejak 1995.
Kali ini untuk mempertahankan gelar kelas "reguler" WBA-nya, Pacquiao akan melawan petinju kontroversial Adrien Broner.
Pertarungan ini akan menjadi pertarungan pertama Pacquiao di Amerika Serikat sejak November 2016.
Pacquiao juga telah menandatangani kontrak dengan Al Haymon dan Premier Boxing Champions, jadi berharap saja untuk melihatnya di acara tinju dunia selama sisa karirnya ini.
Pada usia 40 tahun, Pacquiao memang jelas tidak berada di masa jayanya, tetapi meski telah keluar dari TKO Lucas Matthysse Juli lalu, ia masih bisa bersaing di level tinggi.
Sementara Broner pernah kalah dari Mikey Garcia dua tahun lalu.
Ia juga bermain imbang saat bertanding dengan Jessie Vargas tahun lalu.
Jadi Broner tidak pernah menang lagi setelah terakhir kali mengalahkan Adrian Granados pada Februari 2017.