Kapolres Palangka lraya AKBP Timbul RK Siregar menjelaskan, dalam mediasi yang dilakukan pihaknya antara penghuni lapas dan pihak kalapas disepakati, berbagai tuntutan, ditampung dan disalurkan.
"Nantinya, masalah ini akan dibawa ke kantor wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenhumkam) Kalteng, sehingga yang akan memutuskan adalah pihak Kemenkum HAM," ujar Kapolres Palangkaraya, AKBP Timbul RK Siregar.
Ratusan personel gabungan dari Kepolisian dan TNI berjaga-jaga dalam pengamanan tersebut.
Saat ini situasi di lokasi kejadian sudah kondusif. Untuk mengantisifasinya sejumlah personel bertahan di lokasi.
Pembenahan Fasilitas Lapas
Kepala Divisi Lembaga Pemasyarakatan Kemenkum Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) Kalimantan Tengah, Hanibal , bicara soal kericuhan yang terjadi di Lapas Wanita di Jalan Tjilik Riwut km 40 Palangkaraya, Sabtu (2/2/2019).
Menurut dia, pihaknya sudah mendamaikan warga binaan di Lapas Wanita Palangkaraya setelah ricuh dengan dibantu oleh pihak aparat keamanan yang datang membantu.
"Saya datang sendiri ke lokasi untuk memberikan penjelasan kepada warga binaan tersebut, soal fasilitas yang dituntut tentu akan kami benahi secara bertahap, karena bangunan itu bangunan baru operasional," ujarnya.
Bahkan sebut dia, daya listrik yang ada di lapas tersebut juga masih kurang, termasuk tempat ibadah juga secara bertahap akan dibangun."Masalah anggaran juga jadi kendala, tetapi ini secara bertahap akan dibenahi, saya sudah bicara dihadapan mereka," ujarnya.
Tanggapan DPRD
Kericuhan yang terjadi di Lapas Wanita Palangkaraya, Sabtu (2/2/2019) menjadi perhatian, Ketua Komisi A bidang pemerintahan , DPRD Kalimantan Tengah, Yohanes Freddy Ering.
Pengurus PDIP Kalteng ini, mengatakan, sudah menjadi tren di Indonesia selama ini, banyak Lapas atau Rutan yang kelebihan kapasitas, sehingga sangat mengganggu atau membuat tidak nyaman penghuninya.
Freddy, mengatakan, selayaknya pemerintah menambah fasilitas yang kurang, untuk lapas wanita tersebut sehingga pembinaan tahanan atau narapidan bisa berjalan dengan baik.
"Mereka yang ada di lapas itukan ingin dibina sehingga sudah selayaknya fasilitasnya diperbaiki, mereka manusia tentunya harus dimanusiakan, meskipun mereka sedang menjalani proses hukum, atau terpidana," ujarnya.
"Jika dalam pembinaan berjalan dengan baik tentu hasil pembinaan ketika mereka keluar dari lapas akan menjadi manusia yang lebih baik, saya berharap fasilitas yang kurang bisa dibenahi," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul BREAKING NEWS : Sepuluh Jam Lapas Wanita Palangkaraya Ricuh, Penghuni Bakar Kasur dan Lempar Petugas