PEMBUNUHAN BOS BANK BUMN

Eksekutor Pembunuhan Ilham Pradipta Bukan Orang Biasa, Penculik Minta Perlindungan Panglima TNI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

OTAK PEMBUNUHAN KEPALA CABANG BANK BUMN - DW atau Dwi Hartono salah satu aktor utama pembunuhan dan penculikan Kepala Cabang Bank BUMN, Ilham Pradipta (37). Dwi ditangkap di Solo, pada Minggu (24/8/2025).

TRIBUNBATAM.id - Sosok eksekutor pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta bukan orang sipil biasa. 

Emat tersangka yang berperan dalam penculikan, meminta perlindunga Panglima TNI.

Pengacara penculik Eras, Adrianus Agal mengungkap bahwa kliennya diperintah untuk menculik Ilham.

“Adik kami Eras ini diminta untuk menjemput paksa, dimana pada saat adik kami Eras dan kawan-kawan menjemput di waktu sore setelah penjemputan secara paksa itu dilakukan, ada perintah dari oknum yang namanya F untuk diserahkan di daerah Jakarta Timur,” katanya.

Informasinya dari Pasar Rebo para penculik membawa Mohamad Ilham Pradipta ke daerah Cawang.

Setelah menyerahkan, empat penculik tersebut kembali pulang.

“Ada jeda waktu pada saat dijemput paksa dengan diserahkan itu, setelah diserahkan keempat pelaku penjemputan paksa ini mereka sudah selesai tugas dan mereka pulang,” katanya.

Selang beberapa jam, mereka disuruh datang lagi untuk menjemput korban dan mengantarkannya pulang.

“Setelah mereka pulang kurang lebih jeda waktu berapa jam setelah itu mereka dipanggil lagi untuk mengantar pulang si korban,” katanya.

Sesampinya di lokasi ternyata Ilham sudah dalam kondisi tak bernyawa.

“Pada saat ketemu lagi di situlah bahwa mereka melihat korban sudah tidak bernyawa lagi,” katanya.

Baca juga: Eksekutor Pembunuhan Ilham Pradipta Bukan Orang Biasa, Penculik Minta Perlindungan Panglima TNI

Menurutnya kliennya melakukan tugas menjemput jasad Ilham karena penuh tekanan.

“Yang menjadi catatan kami, pada saat mereka mengantar itu mereka juga dalam tekanan,” katanya.

Para penculik ini pun mendapat tugas baru, yakni membuang jasad Ilham.

“Dan mereka salah satu terduga penjemputan paksa menyampaikan ke keluarganya bahwa mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah. Jadi peran mereka tuh sampai di situ,” katanya.

Halaman
123

Berita Terkini