“Liang” pada liang teh berarti dingin.
Sehingga, liang teh kurang lebih berarti minuman yang berkhasiat mendinginkan, bukan dingin karena disajikan dengan es batu.
“Nggak masalah diminum hangat atau dingin, soalnya liang tehnya itu sendiri sudah adem sifatnya,” ujar Orin dalam wawancara via telepon, Sabtu (9/2/2019).
Sifat dingin ini membuat liang teh dikategorikan sebagai semacam obat untuk penyakit panas dalam.
Maka, lanjut Orin, liang teh tidak boleh dicampurkan dengan bahan-bahan yang sifatnya panas, seperti gula pasir.
4. Dijual mentah di toko obat cina
Khasiat liang teh yang dapat menyembuhkan penyakit panas dalam membuatnya dianggap sejenis obat.
Walaupun kadang dijual keliling, racikan mentah liang teh hanya dapat diperoleh di toko obat cina karena bahan-bahannya berasal dari Negeri Panda itu.
Sebungkus racikan mentah liang teh dibanderol sekitar Rp 30-35 ribu rupiah dan bisa direbus dua kali di panci besar.
Untuk menjaga rasanya, gunakan sekitar tiga gayung air untuk sekali merebus liang teh.
5. Rasa aslinya cenderung tawar
Ketika membeli liang teh yang telah siap diminum, biasanya liang teh terasa manis.
Akan tetapi, rasa manis ini diciptakan dari rebusan gula batu.
Seperti yang telah disinggung, liang teh tidak bisa dicampurkan dengan gula pasir karena gula pasir bersifat panas.
Sementara itu, rasa asli liang teh cenderung tawar dengan aroma racikan bahan mentah yang cukup kuat.
Kalaupun ada sentuhan manis yang tipis, itu merupakan rasa yang dihasilkan dari bahan kayu manis cina.(*)
*Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Mulai Dikenal di Indonesia, Ini 5 Fakta Liang Teh yang Dipercaya Jadi Obat Panas Dalam