"Lyan, kapan nama kamu bisa disebut-sebut sama komentator di tv?" begitulah ucapan ibu Lyan.
Kalimat itulah yang membuatnya merinding dan menaikkan semangatnya mengejar karier sepakbola.
Dalam mengejar kariernya, Brylian sempat mengalami cedera dan harus beristirahat selama 3 bulan.
Pada 2017, Brylian mulai mendapatkan jalan terang, ia tembus ke dalam skuat Timnas U16 Indonesia asuhan Fakhri Husaini kala itu.
Ia mengaku merasa bangga dan senang karena bisa masuk Timnas U16 Indonesia sehingga berlatih dengan giat.
Ia harus meninggalkan keluarga dan mengorbankan banyak hal demi bisa membela Timnas Indonesia dan menjadi kebanggaan bangsa.
Namun, pada tanggal 21 Januari 2018, Brylian harus diuji dengan kenyataan pahit, sosok yang memotivasinya selama ini, yakni ibunda tercinta, jatuh sakit.
Tragisnya lagi, ibunya koma di rumah sakit dan dirawat di ruang ICU saat ia sedangh berkompetisi bersama Timnas U16 Indonesia di Piala AFF U16, sehingga tak bisa pulang.
Brylian disarankan untuk pulang, namun menolak karena sedang mengemban tugas negara.
Pada akhirnya, Brylian tetap pulang atas permintana keluarga dan pelatih.
Saat pulang, Brylian melihat ibunya berada di ICU dalam kondisi tak sadar.
Ia pun membacakan surat Yasin, dan beberapa saat kemudian, sang ibunda menghembuskan nafas terakhir.
Di momen itu, Brylian merasa hancur dan sudah pemisistis soal kariernya.
"Saya sudah pesimis untuk melanjutkan karier saya," ucap Brylian.