TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pengiriman barang ke luar Batam kembali normal. Demikian ditegaskan oleh Kepala Kantor Pos Utama Batam, Masni Gardenia Augusta. Pengiriman barang paketan dari Batam ke luar daerah, yang mulai lancar sudah berlangsung sejak 18 Februari lalu.
"Sekarang perharinya sudah mampu memproses pengiriman barang dari Batam ke luar daerah sebanyak 12 ribu item, meningkat pesat sejak tanggal 2 Februari dan 4 Februari," ujar Masni.
Diakuinya, Kantor Pos Kota Batam hanya bisa memproses pengiriman barang dalam sehari seribu item saja. Pada awal Februari lalu, Masni mengakui memang terjadi penumpukan barang paketan dari Batam keluar daerah. Hal tersebut karena ada sistem komputerisasi di Bea Cukai yang disebut CEISA.
Tahap awal, masih terkendala koneksi antara sistem yang ada di Kantor Pos Batam dengan sistem di BC Batam. Sehingga dari sekian banyak barang paket yang hendak dikirim keluar Batam, tidak semua bisa diproses.
• Pengiriman Pos Normal, Awalnya Cuma 1.000, Sekarang Sehari Kantor Pos Bisa Kirim 12.000 Paket
• Pembunuhan Balita di Baloi Blok VI, Pintu Kamar Kos Tempat Rizki Dianiaya Dipasang Police Line
• Kebakaran Hanguskan Hutan di Depan Hotel Holiday Inn Marina, Penghuni Sempat Panik
“Kami terus memperbaiki dan menyesuaikan sistem yang ada. Di Bea Cukai Batampun karena sistem baru, masih ada perbaikan sana-sini. Kami berusaha mencari jalan yang terbaik. Bersyukur saat ini kami mampu mengurai penumpukan barang itu dan persoalan clear," paparnya.
Ia melanjutkan pihaknya sedang menyelesaikan tumpukan barang yang dari awal bulan lalu. Akibat penumpukan barang di awal bulan Februari lalu, Kantor Pos Batam terdapat kurang lebih 20 ribu item barang yang terlambat diproses atau penumpukan.
"Daya proses pengiriman barang kami perhari kan sebanyak 9 ribu item. Kami sudah proses di 12 ribuan item perhari. Artinya kami mencicil tunggakan penumpukan barang perhari sebanyak tiga ribu item. Dari tumpukan 20 ribu item barang yang tertunggak itu, dalam seminggu ke depan, kami pastikan itu semua sudah terurarai atau terkirim ke daerah tujuan," tutur Masni.
Sementara itu, terkait pengecekan barang kiriman di BC sudah menggunakan basis manajemen risiko. Artinya ada item-item barang tertentu yang memang harus dicek lebih detail.
"Kalau soal pengecekkan itu, yang menguasai teknisnya adalah BC Batam. Bukan kita (Kantor Pos)," tegasnya.
Sejak adanya sistem baru, kata dia, CEISA dari BC Batam, terbukti lebih cepat dalam proses barang yang hendak dikirim keluar Batam. Karena di titik awal proses entry loket penerbitan resi, data tersebut langsung connect ke CEISA BC Batam.
"Bea Cukai memang sudah bisa memonitor dari awal, mana yang perlu dicurigai atau perlu pengawalan ekstra, itu sudah bisa dicek lebih awal. Sehingga pada saat fisik kiriman masuk, nomor barcode sekian langsung terdeteksi. Dengan sistem tersebut, mempercepat proses pemeriksaan barang kiriman," katanya.
Ia menambahkan sejak akhir 2018 Desember lalu, Kantor Pos Batam sudah melakukan modernisasi ,yakni menggunakan peralatan dan sistem yang dinamakan sistem conveyor belt. Dimana cara kerja conveyor belt sendiri barang baru datang, ditumpuk menunggu jadwal proses.
"Saat masa proses, barang tinggal naik jalan sendiri melalui alat conveyor, masuk ke x ray, dan di ruang procesing di lantai 2, terjadi proses sortir, manifesting," katanya. (rus)