Kecelakaan Maut di Batam

Update Kecelakaan Maut Sei Panas Batam, Korban Asal Cirebon, Polisi Olah TKP dan Periksa Sopir Truk

Editor: Eko Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasat Lantas Polresta Barelang Kompoll Putu Bayu Pati

Esih Sunarsih juga diketahui sempat menjadi pembantu rumah tangga dari seorang majikan yang tinggal di Batam Center.

"Dia lima bulan kerja sama bos saya. Cuma saya gak intens komunikasi sama mbak ini. Saya aja manggilnya cuma mbak mbak saja, baru tahu nama setelah lihat diberita tadi," ujar seorang pria yang merupakan driver dari majikan Esih.

"Pas saya lihat berita. Saya kaget, ini kan si mbak," tambahnya lagi.

Hingga saat ini, pihak Forkoci telah mengkonfirmasi pihak keluarga Esih Sunarsih yang berada di Cirebon.

Pihak keluarga meminta jenazah Esih untuk dipulangkan ke Cirebon.

"Kita akan usahakan ini agar disegerakan untuk segera dimandikan dan dikebumikan," tutup Syahroji.

Tidak Ada Keluarga di Perantauan

Jenazah Esih Sunarsih (43), seorang perempuan korban kecelakaan lalu lintas di Sei Panas Kota Batam pada Selasa (5/3/2019) siang, masih menunggu konfirmasi dari pihak keluarga untuk diproses lebih lanjut.

Pantauan TRIBUNBATAM.ID, terlihat beberapa orang telah berdatangan di ruang instalasi pemulasaran jenazah RS. Budi Kemuliaan Kota Batam.

"Baru kemarin saya masih berjumpa dengan mbak Esih. Dia membeli nasi dan datamg untuk ngambil uang ke saya. Sedih rasanya hati ini. Dia orangnya pendiam, gak neko-neko," ujar Atik, yang merupakan kerabat korban, kepada TRIBUNBATAM.ID.

Diketahui dari kartu identitas milik Esih, dirinya merupakan warga Cirebon.

"Dia asli Cirebon. Cuma gak ada keluarga disini, banyaknya keluarga singgahan gitu. Dia dulu juga pernah jadi TKI ke Malaysia dan Singapura. Terus sempat kerja sama orang yang tinggal di Batam Center," ujar Atik lagi.

Ketika TRIBUNBATAM.ID sedang asik bercerita dengan Atik, tampak dua orang pria mendatangi kami sambil memastikan bahwa Esih memang berasal dari Cirebon.

"Saya Syahroji dari Forkoci (Forum Kerukunan Komunitas Cirebon) Kota Batam. Apakah almarhum memang asli orang Cirebon? Jika benar kami akan mencoba membantu untuk membantu proses komunikasi kepada pihak keluarga disana," ujar Syahroji, yang merupakan bendahara Forkoci.

"Nanti ketua juga akan datang. Kita dapat kabar pertama kali dari grup kita. Setelah dilacak dengan teman-teman paguyuban ke alamat KTP almarhumah, ternyata dia tidak tinggal bersama keluarga. Tapi hanya orang yang kenal saja. Dapat info lagi, dia sudah tinggal di Batam Center. Jadi kami langsung kesini memastikan," tambahnya.

Halaman
1234

Berita Terkini