Akibatnya mobil yang ia kendarai tetap melaju hingga menabrak mobil Innova di depan.
Sopir mobil Innova itu ke luar menghampiri hendak marah-marah.
Namun begitu melihat situasi di dalam mobil Paopao, penuh darah, si sopir menggedor-gedor pintu mobil.
"Pas itu baru aku ada ksempatan buka gagang pintu. Aku jatuh ke pelukan dia," ujar Paopao.
Pada saat itu, menurut Paopao, pelakunya langsung ngomong bahwa Paopao yang duluan menusuk sambil menyembunyikan pisau di belakang.
Paopao tak bisa bela diri karena sudah lemas. "Saya cuma bilang pak tolongin saya, pak tolongin saya," ucap Paopao.
Akhirnya sopir itu menyetop motor yang melintas lalu membawa Paopao ke Rumah Sakit Puri bersama pelaku penusukan.
Kondisi Paopao sangat mengenaskan. Ia mengalami luka tusuk di sekujur tubuh.
"Tusukannya ad di sini (dahi sebelah kanan). Panjang banget. Aku sempet ngeliat dari kaca mobil, gedenya minta ampun. Kepala juga ditusuk. Di payudara, perut, punggung, pergelangan tangan, kaki. Total 17 (tusukan) deh," beber Paopao.
Obed, ayah Paopao, awalnya tak percaya begitu mendapat kabar sang anak dirawat di rumah sakit karena kecelakaan karena ia mengira penipuan.
Namun setelah ia menelepon pihak rumah sakit untuk memastikan, ternyata benar.
"Saya kaget pas lihatnya. Paopao orangnya seperti mau meninggal, penuh darah-darah semua. Masih sadar, bicara," kata Obed.
Di rumah sakit itu, Obed sempat bertemu pelaku penusukan anaknya.
Obed sempat bertanya ke pelaku penusukan mengenai alasannya melakukan itu.
"Anak saya kenapa kamu tusuk-tusuk? emang salah apa?" ujar Obed ketika ituk ke pelaku.