Kelola Sanggar Tari hingga Driver Taksi Online, Simak Sisi Lain Kehidupan Budi, Mayat Tanpa Kepala

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Budi Hartono korban mutilasi dalam koper di Blitar, Jawa Timur

Korban juga mengelola Izal Bilyard, arena biliar yang ada di samping sanggar CK Dance Home.

Namun pengelolaan arena biliar baru dilakukan setahun terakhir.

Sanggar tari modern milik Budi Hartanto yang berada di Ruko GOR Jayabaya Kota Kediri. (Surya.co.id/Didik Mashudi)

Nasuka, paman korban menjelaskan warung kopi yang dikelola keponakannya pengunjungnya cukup ramai yang mayoritas anak-anak muda.

"Anaknya memang ulet dan banyak usahanya," ungkapnya.

Warung Royal Cafee biasa buka sore sampai pagi. Namun untuk arena biliar hanya sampai malam hari.

Sementara Bu Hari yang tinggalnya di sebelah sanggar mengungkapkan, sanggar dan arena biliar yang dikelola Budi terakhir buka pada, Senin (1/4/2019) malam.

Malahan korban sempat menyapa saat lewat depan toko Bu Hari.

"Waktu itu saya di depan toko kemudian korban lewat menyapa saya. Senin malam sanggarnya masih terlihat buka untuk tempat latihan nari," jelasnya.

Bu Hari mengenang korban orangnya sopan dan supel dan baik dengan tetangga.

"Selain mengelola warung kopi juga tempat biliar. Sehari-hari juga memiliki dua pembantu yang melayani pembeli," jelasnya.

Sementara warung kopi dan sanggar CK Dance Home telah dikelolanya lebih dari dua tahun terakhir.

Namun arena biliar baru setahun terakhir dikelola oleh korban.

2. Berkawan dengan Pria Gemulai

Polisi sudah memeriksa sejumlah teman Budi Hartanto (28). 

Sejumlah teman korban yang diperiksa sebagai saksi semua pria dan bertingkah gemulai (kemayu).

Halaman
1234

Berita Terkini