BATAM TERKINI

Hari Pertama Puasa Ramadhan Hampir Semua Wilayah Batam Mati Lampu, Warga: Janji PLN Janji Palsu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

mati listrik

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Hari pertama puasa sejumlah warga Legenda Malaka diuji dengan pemadaman yang bergilir dilakukan oleh Bright PLN.

Padahal sebelumnya pihak Bright PLN sudah berjanji tidak melakukan pemadaman bergilir.

"Wah parah banget nih Bright PLN. Hari pertama puasa udah diuji kesabarannya. Saya pulang kerja malam mau tidur siangnya yah panas," ujar salah seorang warga HangTuah Blok C, Ina kepada Tribun saat dirinya baru pulang kerja, Senin (6/5/2019).

Pantauan Tribun di Perumahan Legenda Malaka pemadaman sudah terjadi sejak pukul 09.30 WIB. Sayangnya sampai pukul 11.00 WIB kondisi listrik juga belum menyala.

Sama halnya dengan warga Hang Lekir, Desi. Ia juga mengaku sangat kesal pemadaman bergilir dilakukan. Apalagi dirinya memiliki 2 orang anak yang masih kecil.

"Ah resah bangetlah mbak. Apalagi kalau siang panas. AC tak hidup, anak-anak pada nangis bilang, panas ma panas ma, padahal kitapun lagi puasa," katanya kepada Tribun.

Ia juga khawatir Bright PLN melakukan pemadaman bergilir saat sahur atau buka puasa.

Ditanya Soal Listrik Batam yang Mati Hidup Mati Hidup, Walikota Jawab Lewat Jentikan Jari

Sejumlah Wilayah Batam Masih Mati Lampu, Senin (6/5), PLN Sebut Sejak Minggu Tidak Ada Pemadaman

Ibu Hamil 9 Bulan Duel Lawan Perampok, Alami Luka Sayatan di Leher

Mencari Ilmu hingga Berdzikir, Simak 4 Amalan Bulan Ramadhan Bagi Perempuan yang Sedang Haid

Pasti kesulitan untuk membuat minuman dingin ataupun masak nasi di rice cooker.

"Takutnya dimatikan pula waktu sahur ataupun buka. Mau masak ya susah. Apalagi masak nasi," kata Desi lagi.

Berbeda dengan anak kos di Hang Tuah blok D, Samuel.

Dirinya mengeluhkan jika adanya pemadaman listrik signal Telkomsel sangat sulit, baik internet maupun menelpon.

"Kalau listrik padam, jaringan Telkomsel tuh susah. Kita harus keluar dulu baru dapat signal," ujar Samuel.

Ia berharap pemadaman ini tidak berlangsung secara berkesinambungan. Pasalnya sangat menyulitkan warga melakukan aktivitasnya.

"Listrik itu menurut saya kebutuhan pokok loh. Kalau mati kita berasa kembali ke jaman dulu," katanya.

Keluhan yang sama juga diutarakan oleh sejumlah warga di Batam.

Lewat timeline media sosial Facebook, sejumlah warga mengeluhkan pemadaman listrik yang dilakukan oleh Bright PLN Batam, Senin (6/5/2019).

Selain itu, berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan tribunbatam.id, pemadaman terjadi secara merata.

Mulai wilayah Bengkong, Batam Centre, Tanjung Piayu, Sagulung, Batuaji, Marina, Sekupang, Tiban, Batuampar, dan sejumlah wilayah lainnya.

Pemadaman dilakukan tak hanya sekali tapi ada yang mengalami pemadaman listrik sebanyak dua kali dengan jarak waktu yang berdekatan.

Pemadaman pertama durasinya biasanya sebentar bisa 5 sampai 10 menit. Tapi pemadaman yang kedua bisa terjadi antara satu sampai dua jam.

Sementara itu, Corporate Secretary Bright PLN Batam Denny Hendri Wijaya yang dikonfirmasi Tribunbatam.id mengakui terjadinya pemadaman bergilir yang dilakukan pada hari puasa pertama ini,

Hal itu dipicu oleh pressure (daya tekan) gas yang secara tiba-tiba menurun. Sehingga menyebabkan turunnya beban pembangkit listrik.

"Selamat siang Bapak/Ibu, sebelumnya kami ucapakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya karena terjadi pemadaman secara mendadak, dapat kami infokan bahwa seluruh pembangkit kami berjalan dengan normal," ujar Denny, Senin (6/5/2019).

Diakuinya penyebab pemadaman tersebut adalah tekanan gas di pipa TGI yang secara tiba-tiba drop pada pukul 09.22 WIB hingga saat ini.

Kondisi ini menyebabkan turunnya beban pembangkit gas Bright PLN yang berada di Panaran dan Tanjung Uncang. 

"Adapun sumber gas tersebut dari Petrochina. Info dari Petrochina, flow rate sudah stabil 90-100 BBTUD di Scada Petrochina tinggal menunggu menaikkan pressure/tekanan di TGI secara bertahap," paparnya.

Denny menambahkan perkiraan butuh waktu sampai dengan sore ini. Sehingga pressure atau tekanan gas dan sistem kelistrikan normal kembali.

"Demikian disampaikan, mohon maaf atas ketidaknyamanan situasi yang terjadi, dan kami ucapkan terimakasih," katanya. (tribunbatam.id /Roma Uly Sianturi)

Berita Terkini