Pihaknya mengaku masih melakukan mediasi kepada massa untuk dapat kembali mengambil alih mobil damkar yang sempat di kuasai tersebut.
"Kami juga masih berkoordinasi dulu, akan kami ambil lagi," katanya.
• Asap Hitam Membumbung Tinggi, Kericuhan Aksi Massa di Depan Gedung Bawaslu Mencekam
• Korban Ricuh Berjatuhan, Prabowo Subianto Ingatkan TNI Polri, Senjata dan Seragam Mereka dari Rakyat
Sementara itu, hingga pukul 20.52 massa masih melakukan penyerangan kepada petugas dengan mengunakan kembang api, dan juga bom molotov, meski beberapa kali didesak mundur, massa tetap bertahan.
Massa bertahan di Jalan Kemanggisan Utama, Palmerah, Jakarta Barat atau tetapnya disekitar flyover Slipi setelah dihalau petugas dari Jalan Brigjen Katamso.
Semakin malam justru massa bertindak anarkis.
Mereka melakukan pembakaran ditengah-tengah jalan, meski beberapa kali sempat meredam namun kericuhan kembali terjadi malam hari ini.
Beberapa gerobak pun di bakar oleh sekumpulan massa, bahkan beberapa kali massa melempari petugas dengan petasan dan lemparan batu.
Meski begitu petugas hanya membalas dengan gas air mata.
Hingga Saat ini kondisi dikawasan Slipi sendiri masih mencekam.
Beberapa pusat perbelanjaan hingva pertokoan pun tutup, tak ada aktivitas.
Mereka memilih menutup pertokoannya karena kericuhan ini sejak Rabu (22/5/2019) siang.
Di beberapa lokasi sendiri kericuhan sudah mereda, namun untuk di Jakarta Barat sendiri ada dua titik massa yang masih berkonsentrasi bertahan, yaitu Jalan Kemanggisan Utama dan juga Jalan Brigjen Katamso (samping menara BCA).
Hingga saat ini petugas masih terus berjaga-jaga untuk menghalau massa yang anarkis.
Bahkan beberapa petugas polisi pun nampak bergantian menghadapi massa meski rasa lelah dirasakan oleh para petugas.
Bantuan TNI