Ia memastikan tidak benar ibunya turut serta merencanakan pembunuhan 4 tokoh nasional yang notabene sebagai pejabat negara.
Bayu tak menampik soal revolver Taurus kaliber 38 yang pernah dikuasai ibunya. Senpi tersebut sebetulnya pemberian rekan ayahnya yang disimpan di Gedung Cawang Kencana.
Setelah ibunya dituduh terlibat pembunuhan, Bayu, tiga adiknya dan sang ayah shock. Belum lagi di media seolah-olah ibunya disebut sebagai penyuplai senjata api untuk rencana itu.
"Saya masih shock aja waktu dikasih tahu ibu ditangkap soal ini. Juga yang bikin kita tambah shock, opini yang dibangun media," kata Bayu.
Ibunya diamankan polisi pada Jumat 24 Mei lalu di Bank BRI, Jalan MH Thamrin. Saat itu sedang bekerja di kantornya di kawasan Kebon Sirih.
Berita penangkapan Fifi, Bayu tahu dari ayahnya.
Keberadaan Fifi di Bank BRI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, untuk mentransfer uang ke saudaranya di Pekanbaru tapi langsung diamankan polisi.
"Waktu itu ibu saya berdua dengan temannya dari anggota Gempur," kata Bayu.
Sejak penangkapan itu Bayu berusaha sabar sesuai pesan ibunya.
"Sehabis ditangkap polisi saya sudah ketemu ibu di tahanan Polda pada Senin kemarin. Ibu minta saya dan adik-adik tetap bersabar dan tetap percaya sama ibu," kata Bayu.
Revolver jadi jaminan utang
Fifi tidak tahu menahu soal rencana HK alias Iwan, bersama tiga eksekutor lain, yang berencana membunuh 4 pejabat negara dan satu pimpinan lembaga survei.
Bayu lalu menjelaskan duduk perkara soal revolver Taurus kaliber 38 dan hubungan ibunya dengan HK alias Iwan.
Ceritanya, menurut penjelasan Bayu, ibunya meminjam uang sebesar Rp 25 juta dari HK alias Iwan dengan jaminan revolver Taurus kaliber 38, pemberian rekan ayahnya.
Terdorong mempertahankan Gedung Cawang Kencana yang menjadi pokok sengketa dengan Kementerian Sosial, sang ibu butuh uang.