TRIBUNBATAM.id - Saat ini sedang berlangsung pembacaan putusan hasil sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi.
Sidang tersebut menjadi perhatian banyak orang. Sejumlah stasiun TV swasta nasional menyioarkannya secara live.
Dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta menjelang putusan sidang sengketa Pilpres 2019 :
Koordinator Barisan Masyarakat Peduli Pemilu Adil dan Bersih, Marwan Batubara, meminta Prabowo Subianto untuk menolak putusan Mahkamah Konstitusi (MK) jika permohonan ditolak.
Marwan menilai telah terjadi kejahatan selama Pilpres 2019 berlangsung.
• Fakta-fakta Suami Jajakan istrinya Rp 3 Juta ke Pria Lain, Saksikan Langsung saat Sang Istri Main
• Dukung Perkembangan Pariwisata, BP Batam Lakukan Pelatihan MICE Untuk Gaet Wisman
"Kita mengingatkan Prabowo Subianto lebih terhormat bagi anda untuk tidak mengakui hasil dari Pilpres itu karena memang terjadi kejahatan," tutur Marwan dalam aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2019), seperti dilansir Tribunnews.
Selain meminta untuk menolak hasil, Marwan juga menyarankan Prabowo agar tak menemui Jokowi untuk rekonsiliasi.
Marwan mengatakan jika Prabowo Subianto tetap menemui Presiden Jokowi, maka telah berkhianat dan tak pantas menjadi pemimpin yang diperjuangkan.
"Tapi kalau hanya karena kepentingan sampai anda (Prabowo) mengkhianati itu, maka anda memang tidak pantas menjadi pemimpin," katanya.
2. Undangan WA Alumni 212
Melalui orasinya, Wakil Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustaz Asep Syarifudin, meminta massa yang hadir pada aksi Rabu (26/6/2019) kemarin untuk mengajak saudara dan kawan berkumpul hari ini.
"Massa 212 yang hadir hari ini antum-antum silakan WhatsApp teman-teman 212 besok (hari ini) kumpul minimal 1 juta orang," ujar Asep dari mobil komando di depan Kementerian Pariwisata RI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Lebih lanjut, Asep menuturkan aksi PA 212 ini merupakan gerakan kedaulatan rakyat untuk kemanusiaan.
"Kami minta jika besok ada massa yang ingin datang ke sidang MK untuk tidak dihalang-halangi. Hari Senin ke Polda Metro bahwa kami akan halal bihalal."
"Persidangan di Mahkamah Konsitusi terbuka untuk umum, jadi kalau ada rakyat yang mau hadir boleh tidak? Boleh."