Sejam Jelang Putusan MK, Massa Aksi Unjuk Rasa Masih Sepi di Gedung MK, Ikuti Arahan Prabowo?

Editor: Thom Limahekin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman memimpin sidang perdana sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2019). Sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan Umum atau Sengketa Pilpres mengagendakan pemeriksaan pendahuluan kelengkapan dan kejelasan pemohon dari tim hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN).

TRIBUNBATAM.id - Rencana aksi unjuk rasa mengawal sidang putusan sengketa Pilpres 2019 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (27/6/2019) pukul 12.30 WIB belum terlihat pada pukul 11.00 WIB.

Massa aksi unjuk rasa belum terlihat di sekitar Gedung MK sekitar satu jam sebelum MK mengumumkan putusan sengketa Pilpres 2019.

Kondisi di belakang Gedung MK tepatnya di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat saat ini terpantau sepi dari massa aksi.

Arus lalu lintas di kedua jalur pun masih dibuka untuk umum. 

Arus lalu lintas yang ditutup yakni di Jalan Abdul Muis mengarah Harmoni setelah pertigaan Jalan Tanah Abang 1.

Kendaraan dari arah Budi Kemuliaan menuju Harmoni diharuskan berbelok melewati Jalan Tanah Abang I.

Kendati demikian, di sekitar belakang gedung MK aparat keamanan TNI dan Polri terlihat bersiaga.

Kawat berduri juga terpasang di trotoar belakang gedung MK.

"Massa memang difokuskan di sekitar Patung Kuda bukan di sini, tapi kami tetap melakukan penjagaan," ujar salah seorang anggota polisi di Jalan Abdul Muis, Kamis (27/6/2019).

Rencananya, MK akan menggelar sidang putusan pilpres pada Pukul 12.30 WIB.

Rencana aksi unjuk rasa ini seakan menunjukkan Probowo Subianto tidak didengarkan lagi oleh para pendukungnya pada hari pengumuman putusan sengketa Pilpres 2019 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (27/6/2019).

Imbauan Prabowo Subianto kepada para pendukungnya agar tidak menggelar aksi pada saat sidang pengumuman putusan berlangsung seakan tidak digubris.

Seakan tidak menghiraukan Prabowo Subianto, para pendukung tetap saja mennggelar aksi unjuk rasa pada Kamis pagi.

Padahal, melalui Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak, Prabowo Subianto sudah mengimbau pendukungnya agar tak perlu mendatangi MK.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, menyebut aksi massa ini bisa memicu trauma kerusuhan saat pengumuman Pilpres oleh KPU 21-22 Mei 2019 lalu.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (27/6/2019), Karding menyebut pendukung yang nekat gelar aksi hanya ingin mencari panggung.

"Bisa jadi mereka masih pendukung yang memang sejak awal ikut numpang agar punya panggung dan momentum politik," kata Karding saat dihubungi, Rabu (26/6/2019).

Tak hanya itu, menurut Karding para pendukung Paslon 02 yang masih berdemonstrasi belum merasa puas atas perolehan suara Prabowo  -Sandiaga.
Halaman
1234

Berita Terkini