TRIBUNBATAM.id - Fasilitas KPR (Kredit Pemilikan Rumah) membantu masyarakat untuk membeli rumah.
Calon pembeli rumah cukup menyediakan dana sendiri sebesar 20 persen - 30 persen dari harga rumah.
Sisanya, yang 80 persen, ditalangi oleh bank pemberi KPR.
Dengan jangka waktu ini, calon pembeli rumah yang mengajukan KPR perlu menjaga komitmen jangka panjang agar tepat membayar cicilan.
Selain persiapan keuangan dan komitmen, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengajukan permohonan KPR agar pengajuan KPR bisa disetujui.
• Inilah 6 Tips Agar Tidak Terjerat Tagihan Kartu Kredit, Salah Satunya Buat Daftar Tagihan
• Cara Merawat Rambut Agar Tetap Stylish Tanpa Repot Pergi ke Salon, Ikuti 5 Tips Ini
• Moms, Kecanduan Ponsel Berbahaya Bagi Si Kecil, Begini Kiat Menghindarinya
• Ramalan Zodiak Besok Sabtu 29 Juni 2019, Taurus Boros, Pisces Bimbang, Hari yang Menyenangkan Virgo
Saat pengajuan, salah proses yang paling krusial adalah saat bank melakukan Analisa Resiko Kredit (Credit Risk Analysis).
Dalam tahalan ini, setelah semua berkas masuk, maka bank akan melakukan analisa kredit untuk menilai kemampuan pembeli rumah dalam membayar angsuran.
Besar angsuran bulanan biasanya maksimum 30 persen dari total pendapatan tetap (bersih) suami, atau istri, atau gabungan suami dan istri.
Agar saat lancar dalam proses Analisa Resiko Kredit (Credit Risk Analysis) kamu wajib memperhatikan beberapa tips mujarab ini.
Dengan demikian, permohonan KPR bisa disetujui oleh pihak bank.
1. Menyiapkan dokumen bagi pengusaha
Bagi Wiraswasta siapak beberapa berkas dokumen seperti daftar pemasok (jika bergerak di bidang perdagangan), bukti transaksi dengan pelanggan, catatan rekening bank minimum tiga bulan terakhir, NPWP, Surat ijin usaha perdagangan (jika bergerak di bidang perdagangan), dan tanda Daftar Perusahaan (TDP).
2. Menyiapkan dokumen bagi profesional/praktisi
Bagi profesional/praktisi harus menyediakan bukti transaksi pelanggan, catatan rekening bank minimum tiga bulan terakhir, NPWP, Surat ijin praktik untuk beberapa profesi tertentu.
3. Memperbaiki transaksi keuangan