Dewi mengaku kebingungan karena tidak punya biaya untuk perawatan anaknya.
“Anak saya belum ikut BPJS,” ucap Dewi.
Karena masih bertatus siri, Dewi dan Bagus belum bisa mengurus kartu keluarga.
Selain itu, pihak desa juga tidak bisa menerbitkan surat keterangan tidak mampu (SKTM).
Di tengah rasa putus asa itulah, Dewi kemudian menawarkan ginjalnya.
Ia mengunggah penjualan ginjalnya itu ke media sosial.
“Sudah banyak yang inbox ke Facebook saya. Tapi belum saya lihat satu per satu,” ungkapnya.
Dewi berharap, ada solusi untuk kesembuhan anaknya.
Jika memang tidak ada jalan lain, Dewi mengaku serius menjual ginjalnya. (***)