Shanghai Terapkan Aturan Baru Soal Sampah. Warga Panik, Melanggar Bisa Didenda Rp 102 Juta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Shanghai membuang sisa makanan di tong sampah sesuai dengan aturan baru di Kota itu. Sanksinya sangat berat jika melanggar

TRIBUNBATAM.ID, SHANGHAI - Sampah menjadi isu internasional, akhir-akhir ini. Setelah terbongkarnya pengiriman sampah plastik dari negara-negara maju ke Malaysia, Indonesia dan Filipina, banyak negara kini mereapkan aturan ketat soal sampah.

Beberapa negara seperti Thailand dan Malaysia, mulai ketat dengan aturan sampah, terutama penggunaan plastik.

Indonesia juga sedang menyiapkan RUU cukai plastik untuk mengontrol penggunaan plastik yang menjadi penyumbang terbesar pencemaran lingkungan.

Pemerintah kota Shanghai, China, misalnya, menerbitkan aturan baru terkait sampah yang membuat warga resah.

Bill Gates Akan Investasi Apa Jika Hanya Punya Uang Rp 30 Ribu? Ini Jawabannya

Kontainer Bermuatan B3, Widiastadi Nugroho Desak Pemko Batam Tegas Terhadap Pemilik Limbah Plastik

Malaysia Hentikan Ekspor Pasir Laut ke Singapura, Benarkah untuk Mengancam Reklamasi?

Penduduk yang tidak mematuhi aturan baru itu terancam denda besar dan penurunan tingkat "kredit sosial", yang berarti hak-hak ekonomi mereka bisa dicabut dan tak bisa lagi jadi "warga kota teladan".

Aturan baru soal sampah, yang mulai diterapkan pada Senin (1/7/2019), tergolong ambisius, mengingat Shanghai adalah salah satu kota terpadat di dunia dengan 24 juta penduduk, menurut laporan BBC London.

Menurut beberapa laporan, hanya 10 persen sampah di kota itu yang didaur ulang, sementara statistik resmi menyatakan hanya 3.300 ton sampah daur ulang yang dikumpulkan setiap harinya.

Sisanya, limbah yang diangkat sebanyak 19.300 ton dan sampah dapur sebanyak 5.000 ton.

Shanghai merupakan salah satu penghasil sampah terbesar di China dengan produksi sembilan juta ton per tahun, menurut kantor berita resmi Xinhua.

Dalam aturan baru ini, sampah dibagi jadi empat golongan, yakni barang daur ulang seperti botol dan kaleng, sampah berbahaya seperti baterai dan obat-obatan. Kemudian limbah dapur, umumnya sisa makanan, serta sampah lain-lain, seperti limbah dari kamar mandi.

Empat jenis sampah dalam aturan baru Kota Shanghai

Kota Shanghai mempekerjakan ribuan instruktur dan melakukan pelatihan agar warga mengerti cara memilah sampah mereka. Namun penduduk tahu pihak berwenang mengawasi perilaku mereka dengan ketat.

Situs web Shine mengatakan, ratusan polisi dikerahkan ke seluruh kota untuk membagikan peringatan atau menjatuhkan denda, jika diperlukan.

Ini menyebabkan panik karena penduduk tak punya pilihan kecuali sangat berhati-hati agar tidak melanggar aturan.

Masyarakat perlu berpikir dua kali sebelum membuang wadah seperti botol dan harus mengosongkannya terlebih dulu.

Kantong plastik bekas juga harus dicuci agar terhindar dari hukuman.  Beberapa produk harus diurai dulu sebelum dibuang.

Halaman
12

Berita Terkini