Ia mencatatkan rekor sebagai petinju kedua terlama yang menjadi juara dunia kelas bulu sepanjang masa.
I ajuga mencatatkan rekor sebagai peringkat kedua dalam daftar petinju yang paling sering mempertahankan gelar juara dunia kelas bulu sepanjang masa.
Ia tercatat sebagai petinju Indonesia kelima yang berhasil meraih gelar juara dunia, setelah Ellyas Pical, Nico Thomas, Ajib Albarado dan Suwito Lagola.
Chris John merupakan putra kedua dari empat bersaudara dari pasangan Johan Tjahjadi (alias Tjia Foek Sem) dan Maria Warsini.
Johan Tjahjadi yang mantan petinju amatir, memperkenalkan dunia tinju pada Chris John dan adiknya Adrian sejak mereka berusia 5 tahun.
Setelah bertanding dalam beberapa kejuaraan amatir di Banjarnegara, Chris John kemudian direkrut oleh pelatih tinju kenamaan, Sutan Rambing, di Semarang.
Sejak kecil, Chris John juga berlatih olahraga beladiri Wushu.
Chris John pertama kali muncul ke dunia publik melalui acara tinju di televisi nasional yaitu RCTI.
Di acara ini Chris John berhasil menjadi juara di ring yang disiarkan secara live di RCTI setiap pukul 22:00 malam.
Gaya bertarung wushu masih mempengaruhi gaya tinjuChris John seperti cara menangkis menggunakan siku tangan.
Chris John kemudian terjun ke dunia tinju profesional pada tahun 1998 dalam debut melawan Firman Kanda.
Saat itu Chris John menang angka dalam pertandingan 6 ronde.
Namanya kemudian melesat bagai meteor saat dia berhasil mengkanvaskan petinju idola saat itu, Muhammad Alfaridzi, dalam pertandingan menegangkan selama 12 ronde.
Menurut pengakuan Chris John, kondisinya sangat buruk saat itu, dan dia mengalami benturan kepala karena vertigo.
Setelah beberapa kali bertanding dalam perebutan gelar nasional,Chris John berhasil menundukkan rekan senegaranya Soleh Sundava pada tahun 2001 untuk merebut gelar PABA kelas bulu.