TRIBUNBATAM.id -Satriandi, Buronan Kakap polisi Tewas dalam Baku Tembak di Pekanbaru, Selasa (23/7/2019),
Balam baku tembak dengan Buronan Kakap Satriandi dan rekannya di Pekanbaru Riau, dua orang diinfokan tewas.
Menurut informasi, dua orang tewas diterjang timah panas polisi, seorang di antaranya adalah Satriandi.
• Ikuti Pendaftaran Beasiswa Penuh S1 Dari Kuwait University Hingga Akhir Juli 2019
• Kisah Seorang Perempuan yang Jadi Budak ISIS, Tak Sadar Makan Bayinya karena Kelaparan
• Bikin Miris, Murid SD Ini Dijual seorang Tante Rp 10 Juta ke Hidung Belang untuk Biaya Masuk SMP
• Tiga Jam KPK Obrak-abrik Rumah Pribadi Nurdin Basirun di Karimun
Untuk diketahui, Satriandi merupakan buronan aparat sudah sejak lama.
Dirinya terlibat kasus narkoba kelas kakap.
Bahkan Satriandi kabur saat menjalani masa tahanan dari Lapas Klas II A Pekanbaru.
Dari pantauan Tribun, puluhan personel kepolisian masih berada di lokasi.
Termasuk tim Gegana dari Satuan Brimobda Polda Riau.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto membenarkan perihal adanya peristiwa ini.
"Satu orang tewas, Satriandi. Satu orang (pelaku lainnya) kritis, dan satu polisi terkena tembakan," sebut Sunarto, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa.
Setelah baku tembak dengan polisi, Satriandi Cs akhirnya tewas di lokasi penggerebekan, Selasa (23/7/2019) pagi.
Mayat Satriandi Cs keluar dari sekolah TK Babussalam menggunakan kantong mayat.
Mayat Satriandi Cs dievakuasi dari sekolah TK Babussalam, kawasan Pesantren Babussalam, Kelurahan Sidomulyo Barat Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru sekitar jam 09.20 WIB.
Baku tembak antara polisi dengan penjahat kelas kakap tersebut menghebohkan warga setempat.
Hingga saat ini, personil polisi bersenjata lengkap dan Baracuda masih berada di lokasi.
Setelah itu disusul dengan datangnya satu unit mobil penjinak bom.
Hingga berita ini diturunkan belum belum ada keterangan jelas dari pihak Kepolisian,
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto yang ditemui di lokasi masih belum bisa memberikan keterangan.
"Kita belum dapat keterangan datanya, nanti akan kita sampaikan," katanya.
Hingga berita ini diturunkan kawasan ini telah diramaikan oleh warga yang penasaran, sedangkan garis polisi telah dipasang di depan Jalan Sepakat.
Wakapolda Riau Brigjen Pol W Widada Turun ke Lokasi Baku Tembak di Pekanbaru, Sedang Olah TKP
Wakapolda Riau Brigjen Pol Wahyu Widada turun ke lokasi baku tembak polisi dengan pelaku kejahatan di Pekanbaru, saat ini polisi sedang olah TKP.
Wakapolda Riau Brigjen Pol Wahyu Widada Tiba di lokasi kejadian baku tembak antara polisi dengan pelaku kejahatan.
Dia datang sekitar pukul 11.00 WIB dan Jendral bintang satu ini langsung berjalan ke arah rumah di Perumahan Palma Residence, Jalan Sepakat Kecamatan Tampan, Pekanbaru.
Tampak Wakapolda didampingi oleh Kapolsek Tampan, AKP Juper Lumban Toruan.
Brigjen Widada belum menyampaikan keterangan apa pun kepada awak media.
Setelah dilakukan penggeledahan di tempat tinggal pelaku, petugas menemukan senjata api hingga granat.
Penggeledahan melibatkan Tim Gegana Polda Riau.
"Ada lima pucuk senpi, satu granat.
Nanti kami musnahkan," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditresktimum) Polda Riau Kombes Hadi Poerwant, Selasa.
Selain Satriandi, ada satu orang rekannya yang juga ditembak petugas berinisial A.
Keduanya dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau.
Sosok Satriandi
Berikut 9 fakta soal Satriandi yang berhasil dihimpun Tribun:
1. Mantan Polisi.
Penah bertugas di Polres Rokan Hulu, namun dipecat.
2. Dipecat tak hormat
Satriandi dipecat secara tidak hormat dari kepolisian karena terlibat kasus peredaran narkoba.
3. Terlibat sindikat narkoba
Bukannya jera, Satriandi justru terlibat lebih dalam dalam sindikat narkoba.
Pada Mei 2015, Satriandi digerebek aparat Satuan Reserse Narkoba di kamarnya di lantai 8 Hotel Aryaduta, Jl Diponegoro, Pekanbaru, atas kasus kepemilikan ribuan pil ekstasi.
Meski terkepung, ia tak menyerah.
Satriandi mantan anggota kepolisian yang dipecat karena narkoba kabur dari tahanan
4. Nekat lompat dari lantai 8 Hotel Aryaduta Pekanbaru
Satriandi nekat melompat ke bangunan di belakang hotel yang jauh lebih rendah, namun gagal.
Akibatnya ia terkapar kritis, dengan luka-luka serius dan patah tulang di beberapa bagian tubuhnya.
Butuh perawatan intensif sampai akhirnya nyawanya dapat tertolong.
Satriandi dinyatakan kemungkinan besar akan cacat permanen.
5. Sempat disebut alami gangguan kejiwaan
Pemeriksaan kasus tersebut tidak berjalan, karena Satriandi sering mengingau selama pemeriksaan oleh polisi.
Ia kemudian disebut mengalami gangguan kejiwaan.
Kepolisian tidak melanjutkan perkaranya, karena Satriandi dinyatakan tidak bisa memberikan keterangan apapun karena mengalami gangguan kejiwaan.
Sejak saat itu namanya tenggelam seiring tidak adanya pemberitaan terhadap dirinya.
Terakhir kali Satriandi diketahui menjalani perawatan di rumahnya untuk pemulihan.
6. Tembak mati pesaing bisnisnya
Lalu di awal tahun ini, tepatnya Sabtu malam, 7 Januari 2017, Satriandi menembak mati seorang pemuda bernama Jodi Setiawan, yang juga bandar narkoba, bermotifkan persaingan bisnis haram tersebut.
7. Divonis 12 tahun penjara
Satriandi diseret ke meja hijau dan divonis dengan hukuman 12 tahun penjara.
8. Kabur dari Lapas dan todong petugas jaga dengan senjata api
Bak aksi penjahat di Film Action, Satriandi yang masih pincang ini todongkan senjata api ke petugas jaga Lapas Klas II A Pekanbaru pada 2017 lalu.
9. Tewas ditembak polisi saat baku tembak di daerah Jalan Sepakat, Tampan, Kota Pekanbaru, 23 Juli 2019 pagi.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Buronan Kakap Satriandi Tewas dalam Baku Tembak di Pekanbaru, Mantan Polisi jadi Bos Narkoba