Kisah Seorang Perempuan yang Jadi Budak ISIS, Tak Sadar Makan Bayinya karena Kelaparan
Bukan hanya jadi budak 53ks, para perempuan juga harus melihat anggota keluarga habis tak bersisa di tangan kekejaman ISIS
TRIBUNBATAM.id - Islam Irak dan Suriah (ISIS) membawa banyak penderitaan bagi warga etnis Yazidi.
Terlebih lagi, kekejaman dan kebrutalan ISIS dilampiaskan kepada kaum perempuan.
Bukan hanya jadi budak 53ks, para perempuan juga harus melihat anggota keluarga habis tak bersisa di tangan kekejaman ISIS.
Kepada Vian Dakhill, seorang anggota parlemen Irak, dia mengaku, bayinya itu dibunuh lalu dimasak sebelum dihidangkan kepadanya bersama sepiring nasi.'
• Tawarkan Spot Foto Menarik, Inilah 6 Hotel Paling Instagramable di Perth
• Seorang Mahasiswi Rekayasa Penculikan Atas Dirinya untuk Beli Iphone X
• Video-Breaking News, KPK Geledah Rumah Pribadi Nurdin Basirun di Karimun
• Citraplaza Nagoya Akan Gelar Dog Festival di Nagoya City Walk Batam
Vian, dalam keterangannya, juga menyebut ada seorang gadis berusia 10 tahun dipaksa berhubungan seks hingga meninggal dunia di depan saudara perempuan dan ayahnya.
"Salah satu perempuan yang berhasil kami bebaskan dari ISIS mengatakan bahwa dia ditahan di ruang bawah tanah selama tiga hari tanpa makan dan air," ujar Vian kepada media Mesir, Extra News.
Setelah itu, lanjut Vian, para komandan ISIS itu membawa sepiring nasi lengkap dengan lauknya. Dan, "Perempuan itu memakannya karena sangat kelaparan
Setelah makan, para anggota ISIS bilang kepadanya, " Kami memasak anak laki-lakimu yang berumur satu tahun yang kami ambil darimu dan kamu baru saja memakannya."
Seperti disebut di awal, perempuan itu berasal dari Etnis Yazidi.

ISIS sendiri berada di balik kematian ribuan orang Yazidi sementara para perempuan dan anak-anak disekap untuk dijadikan budak seks.
"Salah seorang perempuan bilang, mereka membawa enam saudari perempuannya," kata Vian tentang gadis yang diperkosa hingga tewas.
"Saudara perempuan termudanya, masih 10 tahun, diperkosa hingga mati di depan ayah dan saudarinya.
"Dia berumur 10 tahun. Pertanyaannya—untuk diri kita sendiri: Mengapa? Mengapa orang-orang biadab ini melakukannya kepada kita?"
Pada awal 2017, seorang remaja diperkosa oleh sekelompok pria yang terdiri atas 40 orang.
Dia mengaku dihajar menggunakan kabel setelah mencoba lari dari ISIS.