TRIBUNBATAM.ID, JAKARTA - Silakan cek harga tarif pesawat Lion Air mulai Rabu (24/7/2019) hari ini.
Lion Air menjanjikan akan menurunkan harga tiket pesawat alias diskon tarif tiket hingga 50 persen.
Diskon tarif tiket Lion Air tersebut tersedia untuk rute penerbangan tertentu pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu pada pukul 10.00 hingga 14.00.
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh pemilik sekaligus pendiri Lion Air Rusdi Kirana di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (22/7/2019).
"Skemanya mulai Rabu ini semua sudah jalan," ucap dia.
• Ini Alasan Lion Air Baru Terapkan Diskon Tiket 50% Secara Penuh Rabu (24/7)
• BPJS Kesehatan Defisit Lagi Rp 28 Triliun, Menkeu Sri Mulyani Tak Mau Lagi Jor-joran Suntuk Dana
• CATAT TANGGALNYA! UniPin Gelar Turnamen eSport Internasional SEACA 2019, Berhadiah Rp 2,4 Miliar
Penurunan harga tiket ini merupakan hasil Rapat Koordinasi Terbatas di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Dalam kesepakatan itu, maskapai penerbangan murah alias low-cost carrier (LCC) akan menurunkan harga tiketnya hingga 50 persen dari tarif batas atas untuk 30 persen kapasitas pesawat.
Seharusnya, kebijakan penurunan harga sebesar 50 persen dari tarif batas atas untuk penerbangan murah alias low-cost carrier (LCC) mulai berlaku pada 11 Juli 2019.
Namun baru Citilink yang sudah menurunkan harga tiketnya. Sedangkan Lion Air belum melakukannya.
Saat ditanya kenapa Lion Air baru bisa merealisasikan penurunan harga tiket pada Rabu nanti, Rusdi mengatakan bahwa hal itu karena faktor penyesuaiaan.
"Emang kami mintanya Rabu ini kan sistemnya perlu disesuaikan. Jadi mulai Rabu (tiket turun), itu 30 persen dari kapasitas pesawat," kata dia.
Dengan alokasi 30 persen dari total kursi LIon Air untuk 146 rute penerbangan, berarti ada 8.278 kursi dengan tarif diskon pada hari yang ditentukan.
Inginnya Setiap Hari
Rusdi Kirana yang juga Duta Besar Indonesia untuk Malaysia ini mengaku diminta pemerintah memberikan diskon harga tiket pesawat setiap hari.
"Rencananya kan untuk sementara ini (diskon itu) Selasa, Kamis, dan Sabtu yang jam 10.00-14.00," ujarnya. "Nah rapatnya bagaimana dibuat itu Senin sampai Minggu kemudian dari pagi sampai pagi," kata dia.
Rusdi melanjutkan, nantinya pemerintah akan memberikan insentif fiskal kepada industri penerbangan sehingga maskapai bisa menurunkan beban biaya operasinya.
Misalnya, kata Rusdi, dengan banyak membangun bengkel-bengkel pesawat di Indonesia, mulai dari dari sisi suku cadang hingga perawatan pesawat di dalam negeri.
"Sekarang Pak Menko Perekonomian dengan Pak Menhub bagaimana (diskon ini bisa) dari Senin sampai Minggu, pagi sampai pagi, itu yang akan diusahakan ada insentif fiskal," kata dia.
Perlu Transparansi
Pemerintah mengungkapkan, kebijakan diskon terbatas harga tiket maskapai penerbangan murah atau LCC memiliki titik lemah.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono usai rapat koordinasi tentang evaluasi kebijakan harga tiket pesawat.
"Di level teknis masih perlu ada yang perlu disempurnakan contohnya tadi sistem reservasinya tidak memberikan info yang transparan," ujarnya di tempat yang sama.
Meski diskon harga tiket sudah diberlakukan oleh beberapa maskapai LCC, namun pemerintah menilai perlu ada peningkatan di sisi transparansinya.
Sesuai dengan kesepakatan, kata Susiwijono, maskapai LCC harus mengalokasikan 30 persen dari seluruh kursi pesawat untuk mendapatkan harga diskon.
Namun demikian, pemerintah belum melihat adanya transparasi dari penerapan harga diskon 30 persen tiket pesawat tersebut.
"Bagitu kami akses misalkan hari ini saya lihat untuk tiket yang 2-3 minggu lagi, tiba-tiba loh kok enggak ada dapat tarif murah lagi," kata dia.
"Saya kan enggak tahu apakah betul- betul yang seat-nya 30 persen itu sudah terisi atau tidak. Jadi perlu transparansi," sambung dia.
Pemerintah menyadari penerapan diskon harga tiket pesawat secara terbatas itu tidak mudah untuk direalisasikan. Akan tetapi, pemerintah berharap seluruh maskapai LCC menerapkannya secara transparan.
Hal ini penting agar calon penumpang bisa tahu apakah tiket diskon tersebut masih tersedia atau tidak.