BATAM TERKINI

Kisah Mantan Kapolres Batam Yang Ditembak OTK di Gedung DPR RI

Editor: Sihat Manalu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Brigjen Pol (Purn) Wenny Warouw saat melakukan kunjungan kerja di Kepri, Selasa (23/7/2019).

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Brigjen Pol (Purn) Wenny Warouw berkunjung ke Batam.

Ia bersama dalam rombongan Komisi III DPR RI yang melakukan kunjungan kerja alias kunker ke Batam. Dalam rangka supervisi penegakan hukum soal limbah plastik yang mengandung limbah B3.

Sekitar lima menit, Wenny Warouw keluar dari dalam Gedung Lancang Kuning (GLK) Mapolda Kepri. Tempat digelarnya rapat bersama Kapolda Kepri, Bea Cukai Batam, dan Kejati Kepti. Ia berbincang-bincang dengan wartawan.

Awalnya, satu pun wartawan tidak ada yang mengira pria asal Manado, Sulawesi Utara ini pernah menjabat sebagai Kapolres Batam pada tahun 1991 – 1993 . Dalam percakapan itu, ia mengungkapkan keprihatinan nya kepada Batam dan Kepri. Soal masuknya limbah plastik yang diduga mengandung limbah beracun alias B3.

"Saya sangat prihatin kota ini dijadikan kota sampah. Ini bukan sekedar sampah. Tetapi ada apa di balik ini semua. Kondisi Kepri saya faham betul. Saya kan mantan Kapolres sini. Jadi saya tahu. Anda-anda kan masih kurcaci (kecil) saat saya menjabat," katanya seraya bersoloroh.

Beberapa wartawan pun tercengang melihat pengakuan pria itu sebagai Kapolres Batam. Lanjut, pada saat sesi wawancara itu, dirinya memberitahu bahwa ia termasuk salah satu anggota dewan yang vokal di senayan.

Bahkan, memori penembakan kepada dirinya masih ia ingat betul. Dan saat itu, nyawanya nyaris tak terselamatkan. Dengan penuh tatapan yang berarti kepada wartawan, ia mengungkapkan Batam salah urus.

"Saya ini termasuk kritis. Sampai-sampai saya ditembak di sana. Tapi Tuhan berkata lain. Saya selamat. Karena saya benar. Batam saya tahu lah. Mulai dari penyeledupan mobil mewah, narkoba hingga barang-barang lain. Ini yang musti kita tuntaskan," katanya.

Kejadian penembakan situ Wenny, terjadi di ruang kerjanya di lantai 16 Gedung Nusantara 1 DPR RI Senin (15/10/2018). Ruang kerjanya itu ditembak orang tak dikenal (OTK). Beruntung proyektil yang menyasar ruang kerja anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra itu tidak mengenai dirinya dan tamu yang sedang berbincang di ruangnya.

Respon Gerindra Soal Rencana Pertemuan Prabowo dengan Megawati Rabu (24/7) Besok

Anggota Polisi Tidak Boleh Sembarangan Pasang Status di Media Sosial

Pemprov Disarankan Ajukan ke Pengadilan Pajak Terkait Denda Pajak Air Batam Capai Rp 45 Miliar

"Apakah saya berhenti begitu saja? Tidak saya ini mantan polisi. Gak ada takutnya. Selagi saya benar. Tuhan belain kok," kayanya lagi.

Lalu siapa sebenarnya Wenny Warouw? Sebelum terpilih menjadi anggota DPR, Wenny selama 34 tahun mengabdi di kepolisian. Jabatan terakhir anggota DPR dari Dapil Sulawesi Utara di Korps Bhayangkara itu adalah Brigadir Jendral Polisi (Purn).

Dikutip dari sumber yang dapat dipercaya, Wenny dikenal sebagai seorang investigator ulung dan sempat menjabat sebagai Direktur Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal (Direksus Bareskrim) Polri (2006-2008). Sepanjang kariernya, ia menyelidiki kasus tindak pidana di bidang perbankan, pajak, asuransi, cyber crime, money laundering serta hak atas kekayaan intelektual.

Di masa kerja 2014-2019 Wenny bertugas di Komisi III yang membidangi hukum, hak asasi manusia dan keamanan. Berikut profil Wenny dari situs resmi DPR RI.

#Pendidikan#

SD GMIM IV Ranotana. Tahun: 1957 - 1963

Halaman
12

Berita Terkini