TRIBUNBATAM.id - Jelang pembentukan kabinet, manuver politik mulai terlihat, mulai dari pertemuan Jokowi dengan Prabowo hingga Nasdem, PPP, Golkar, dan PKB yang merapatkan barisan.
Hari ini, Jokowi dijadwalkan bertemu lagi dengan Prabowo Subianto, namun ada yang spesial yakni pertemuan diikuti oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, tanpa diikuti oleh petinggi parpol pengusung Jokowi-Maruf Amin.
Kemarin, sebagian ketua umum partai politik koalisi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pemilu 2019 berkumpul di kantor DPP Nasdem, Senin (22/7/2019).
Hadir Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh sendiri sebagai tuan rumah.
Beberapa hari lalu, Presiden Jokowi di twitter menuliskan 'Lamun sira sekti, aja mateni' di hari yang sama Prabowo bertemu petinggi Gerindra pada pukul 18.20 WIB.
Sedangkan di instagram, Jokowi menuliskannya pada Sabtu (20/7/2019).
Pepatah Jawa itu ditampilkan dalam sebuah gambar bergerak berlatar belakang warna cokelat yang menunjukkan adanya tokoh pewayangan sedang memberikan padi ke sosok petani.
"Zaman sudah semakin maju, tapi kita tetap mengingat pesan-pesan bijak dan agung para leluhur," tulis Jokowi dalam kolom caption.
Dilansir kompas.com, Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP) Eko Sulistyo menjelaskan, "lamun sira sekti, aja mateni" memiliki arti langsung "meski anda sakti, tapi jangan membunuh".
"Tapi bila dialihbahasakan, 'lamun sira sekti, aja mateni' itu artinya, dia punya kekuasaan, tapi tidak lantas kemudian akan bertindak semena-mena," ujar Eko saat dihubungi, Senin (22/7/2019).
Belum jelas benar tulisan Jokowi ditujukan ke siapa.
Jokowi selama ini dikenal memegang teguh pepatah Jawa dalam kehidupannya.
Lantas mungkinkah mulai ada friksi dalam tubuh partai pendukung jelang penyusunan kabinet?
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, koalisi parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf tidak memiliki sekat dan tetap solid mendukung pemerintahan lima tahun ke depan.
"Komitmen kami mendukung pemerintahan Pak Jokowi lima tahun ke depan bulat dan solid serta konsisten. Dengan ini, menunjukkan bahwa tidak ada sekat antara partai-partai pendukung pemerintah," ujar Airlangga.