TRIBUNBATAM.id - Sudah 2 hari ini tagar #LulusanUI dan #gaji8Juta sedang jadi trending topic di twitter.
Menurut informasinya, hal itu disebabkan seseorang yang mengaku fresh graduate lulusan UI melakukan aksi sombong dengan menolak gaji Rp 8 juta.
Bahkan ia pun menyebut bahwa lulusan UI kelasnya menjadi pekerja di perusahaan Luar Negeri.
Putra Presiden Jokowi, Kaesang, memberi sindiran menohok terkait urusan ini.
Hal itu bermulai dari akun @onaycool yang mentwit Kaesang dengan bertanya 'Mas kalau ngelamar jadi karyawan di warung mas nya bisa minta #gaji8juta gak yah...'
• Berikut 9 Fakta Satriandi Mantan Polisi Jadi Bos Narkoba Kelas Kakap, Berani Tembak Mati Pesaingnya
• Dukung Anies Baswedan, Manuver Politik Surya Paloh Dinilai Sinyal Perpecahan Koalisi Jokowi
• Ramalan Zodiak Jumat 26 Juli 2019, Taurus Santai Seharian, Virgo Untung
• Viral Video Polisi Ditabrak dan Terseret Mobil, Pengemudi Ternyata Mahasiswa S2 di Bandung
Akun twitter @kaesanggp pun membalas dengan singkat 'Ya bisa minta #gaji8juta tapi gak saya kasih'.
Peringkat Dunia UI Turun
Sementara itu, ulusan UI yang sombong usai tolak gaji Rp 8 juta & nyinyir di instastory membuat banyak pihak marah.
Bahkan 2 hari ini tagar #LulusanUI dan #Gaji8Juta terus menjadi trending topic di twitter.
Dalam curhatan sombongnya di instagram, akun yang mengaku sebagai fresh graduate lulusan UI ini menyebut bahwa lulusan UI memiliki level kerja di perusahaan luar negeri.
Tapi sekarang mari kita lihat peringkat UI dalam ranking dunia universitas.
Hal itu bisa dilihat di www.qs.com.
Ya, ternyata UI tidak berada dalam peringkat 10 besar dunia.
10 besar dunia ditempati oleh Universitas di bawah ini:
1. Massachusetts Institute of Technology (MIT)
2. Stanford University
3. University of California
4. Harvard University
5. The University of Sydney
7. University of Cambridge
8. University of California, Berkeley
9. Tsinghua University
10. University of Oxford
Lalu dimanakah posisi peringkat dunia Universitas Indonesia?
Sampai 100 besar pun ternyata tidak ada universitas indonesia.
Ya, tahun 2019 ini ternyata Universitas Indonesia berada di peringkat 296.
Sementara untuk di Asia, Universitas Indonesia juga tidak masuk 10 besar, tetapi hanya berada di peringkat 57.
Bahkan ketimbang tahun 2018, peringkat UI cenderung terpuruk karena menunjukkan penurunan.
Simak selengkapnya peringkat UI di sini.Klik di sini.
Komentar Resmi UI
Sementara itu, manajemen Universitas Indonesia (UI) akhirnya angkat bicara soal isu yang tengah menghangat di media sosial.
Pihak UI berharap lulusannya tetap rendah hati dimanapun berkarya usai lulus dari kampus tersebut.
Lewat akun resmi di twitter @Univ_Indonesia pihak UI mengklarifikasi soal #gaji8juta yang sudah dua hari ini menjadi tranding topik di twitter.
Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya hastag tersebut viral lantaran unggahan story salah satu netizen yang mengaku lulusan dari UI.
Seorang yang mengaku freshgraduate lulusan Universitas Indonesia (UI) melakukan aksi sombong lewat instagram.
Dia menolak sebuah perusahaan lokal yang menawarinya gaji Rp 8 juta.
Namun dia beranggapan sebagai lulusan UI dirinya sudah berada di level lain.
Inilah isi instastorynya :
Jadi tadi gue di undang interview kerja perusahaan lokal. Dan nawarin gaji 8juta doang," tulisnya.
Hellooo meskipun gue fresh graduate gue lulusan UI Pak!! Universitas Indonesia."
Jangan disamain ama fresh graduate kampus lain dong ah.Level UI mah udah perusahaan LN, kalo lokal mah oke aja asal harga cucok.
Isi instastory wanita ini pun kemudian membuat jagat twitter bergumuruh.
Reaksi berdatangan dari para netizen Indonesia.
Mereka menganggap unggahan tersebut menunjukan kesombongan dari seseorang lulusan UI.
Pihak UI pun angkat bicara.
Dalam twitternya mereka menjelaskan fakta dibalik tuntutan seseorang yang mengaku alumni UI tersebut.
“Hai Mahasiswa UI! Tahukah kamu dengan menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi membuka banyak peluang dan kesempatan kamu untuk bisa mengeksplor potensi, bakat dan minat serta membuka jaringan yang luas dengan teman-temanmu semasa berkuliah,” kicau @Univ_Indonesia pada Rabu (25/7/2019).
Mengungah survei dari Tracer Study CDC UI 2018 pihak UI menjelaskan jika ada 83 persen institusi yang mengaku puas dengan lulusan UI.
Selain itu hasil data tersebut juga menjelaskan ada 83,8 persen institusi yang menganggap lulusan UI memiliki daya saing lebih baik dibandingkan lulusan Non UI.
Sedangkan rata-rata masa tunggu lulusan UI ialah sekitar 3 bulan.
Survei tersebut dilakukan kepada 230 institusi di Indonesia.
Sedangkan untuk perusahaan yang ditempati alumni mahasiswa UI dijelaskan jika 60 persen alumni bekerja di perusahaan swasta, 35 persen di perusahaan BUMN dan hanya 5 persen di sektor wirausaha.
Namun demikian, pihak UI mengingatkan para lulusannya untuk tetap rendah hati dalam mencari pekerjaan.
“So guys mahasiswa UI dimanapun kelak kamu berkarya, di perusahaan lokal, di perusahaan LN atau jadi Pengusaha pencetak lapangan kerja, jangan lupa tetap perkaya diri dengan ilmu dan selalu rendah hati,” tulis unggahan tersebut.
Benarkah Asal Kampus Menentukan Besaran Gaji?
beberapa artis sampai memberikan reaksi terhadap aksi sombong lulusan UI tersebut.
Pernahkah Anda membayangkan bahwa nama kampus atau universitas tempat menimba ilmu bisa menentukan besaran gaji saat melamar bekerja di sebuah perusahaan?
Menurut Chairman Asosiasi Praktisi dan Profesional SDM Future HR, Audi Lumbantoruan, perusahaan sudah menentukan apa saja faktor yang menjadi pertimbangan ketika menerima seorang pelamar.
Ini tentunya sesuai dengan posisi/jabatan yang dilamar beserta nominal gajinya.
Audi menambahkan, ketiga aspek di atas biasa akan ditawarkan kepada kandidat atau pelamar kerja dalam proses wawancara.
Sehingga bisa menentukan besaran gaji/honor. Kendati demikian, latar belakang kampus atau universitas pelamar tidak begitu berpengaruh pada besaran gajinya ketika diterima bekerja.
"Not necessary, walaupun bisa dipertimbangkan sebagai salah satu pertimbangan tapi bukan mutlak," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Komentar Pedas Kaesang Untuk Lulusan UI Sombong yang Tolak Gaji Rp 8 Juta Terus Nyinyir di Medsos