"Harapan itu pupus karena Allah SWT lebih sayang kepada Almarhumah.
Almarhumah dipanggil Sang Pencipta di saat sedang bersemangat mengejar impian yang menjadi kebanggaannya," terang Benjamin.
• Hasil Lengkap, Klasemen & Top Skor Liga 1 2019 Pekan 12 Usai Persebaya Menang, Bajul Ijo Geser PSS
• Pakar Tsunami Sebut Gempa Banten 7,4 SR Terjadi di Megathrust Selat Sunda, Ini Penjelasannya
• Air di Pelabuhan Ratu Sukabumi Sempat Surut 2 Meter Akibat Gempa 7,4 SR Banten
• Gempa Banten, BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami Pukul 21.35 WIB, Ini Penjelasannya
2. Dari Keluarga Paskibra
Terpilihnya Aurellia sebagai pasukan pengibar bendera bukan hal baru di keluarganya.
Ternyata banyak keluarga Aurellia yang pernah ikut sebagai anggota Paskibra.
Hal ini terungkap dalam diary 'Merah Putih' yang ditulis beberapa jam sebelum dia mengembuskan nafas terakhirnya.
Aurellia memberi nama diary 'Merah Putih' lantaran kecintaannya pada dunia Paskibra, terlebih anggota keluarganya juga anggota Paskibra.
"Keluarga kami memang hampir semuanya ikut Paskibra. Saya, ayah dan ibu Aurel juga ikut Paskibra," kata Indra, paman Aurellia, Jumat (2/8/2019).
3. Tulis Diary Sampai Dini Hari
Beberapa jam sebelum meninggal dunia, Aurellia sempat menuliskan curhatan dalam diary 'Merah Putih' yang menjadi firasat keluarga atas kepergiannya.
Dalam curhatannya itu, Aurellia menuliskan soal perasaannya tergabung dalam Paskibraka serta latihan terakhirnya.
Dikutip dari Wartakotalive.com, Jumat (2/8/2019), paman Aurellia bernama Indra menyebut Aurellia sempat menulis di buku diary 'Merah Putih' sebelum meninggal dunia hingga dini hari.
Indra menyebut Aurellia sebelum meninggal dunia tampak pucat dan kelelahan serta menghabiskan malamnya untuk menulis di buku diary 'Merah Putih'.
"Memang kemarin dia (Aurellia) itu terlihat pucat dan kelelahan. Semalaman dia juga menulis di buku diary," kata Indra di rumah duka, Perumahan Taman Royal 2, Tangerang, Kamis (1/8/2019) malam.
Aurellia memang punya kebiasaan menulis kegiatan sehari-harinya dalam diary itu.