"Dia menulis di buku diary sampai jam 01.00 dini hari. Dia menulis dari awal sampai akhir di buku diary yang barunya itu."
"Karena buku diary yang lama punya dia dirobek oleh seniornya di Paskibra," terang Indra.
Dalam tulisan terakhir di diary "Merah Putih', Aurellia juga menulis soal latihan terakhirnya yang diartikan Indra sebagai firasat kepergian.
"Dia nulis terakhir di buku diarynya soal Paskibra. Dalam tulisannya itu ini latihan terakhir di Paskibra. Mungkin itu firasat dari keluarga kami yang mengartikan," kata Indra.
5. Badan Penuh Lebam
Romi yang merupakan paman Aurellia menyebut keponakannya meninggal dunia dengan badan penuh lebam.
Pihak keluarga pun menduga Aurellia meninggal dunia karena dipelonco oleh seniornya di Paskibraka.
Untuk itu, Romi meminta pemerintah Kota Tangerang Selatan mengusut kasus kematian Aurellia.
"Saya minta kepada Dispora Tangsel usut kasus ini," kata Romi saat ditemui di rumah duka, Kamis (1/8/2019).
Romi menjelaskan soal kejanggalan kematian Aurel, di antaranya adalah tubuh yang lebam-lebam membiru.
Bahkan Aurellia pernah bercerita pada keluarganya bahwa dirinya mengalami pemukulan oleh seniornya.
"Tubuhnya lebam membiru. Dia (Aurellia) juga sempat cerita kalau pernah dipukul oleh seniornya di Paskibra," kata Romi.
Romi meminta agar pemerintah Kota Tangerang Selatan menindaklanjuti masalah ini atau jika tidak, keluarga akan menempuh jalur hukum.
"Kalau tidak ditangani masalah ini, kami berencana melaporkan kepada pihak berwajib," pungkasnya.
6. Doa Wali Kota