TRIBUNBATAM.id - Jelang hari raya Idul Adha tanggal 1-10 Dzulhijah, umat muslim disunahkan untuk menjalankan puasa.
Namun setelah hari raya Idul Adha terdapat hari yang diharamkan untuk berpuasa, yakni hari tasyrik.
Hari tasyrik Idul Adha merupakan hari yang haram berpuasa di bulan Dzulhijah.
Larangan berpuasa juga terjadi pada 10 Dzulhijah.
Dilansir TribunBatam hari tersebut adalah hari dimana umat muslim dilarang untuk berpuasa.
• Waspada, Lewat Alat Ini, Pesan di WhatsApp dapat Diubah oleh Hacker
• Sistem Pertahanan Rudal Terbaru Iran, Falaq Mampu Menjangkau hingga 400 Kilometer
• Taoka Kazuo, Sosok GangsterJepang, Salah Satu Pemimpin Yakuza yang Paling Ditakuti
• MotoGP Austria 2019 - Start dari Posisi ke-10, Ini Target Valentino Rossi
Namun dianjurkan untuk berzikir dan berdoa.
Bertepatan dengan hari tersebut, jamaah haji di Makkah melaksanakan ibadah yaitu melempar jumrah.
Sementara umat Islam di seluruh dunia yang tidak berhaji melakukan penyembelihan hewan kurban.
Penyembelihan hewan kurban biasanya berlangsung tiga hari.
Dikutip dari Rumaysho.com, disebutkan dalam Matan Al Ghoyah wat Taqrib -salah satu rujukan fikih dalam madzhab Syafi’i- bahwa ada lima hari diharamkan puasa, yaitu hari Idul Fithri, hari Idul Adha, dan tiga hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah).
Lima hari yang diharamkan untuk berpuasa, atas sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
Artinya : “Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141)
Allah Ta’ala mengistimewakan hari tasyrik, karena pada hari tersebut Allah jadikan hari ini sebagai waktu istimewa untuk berdzikir sehingga Allah perintahkan kaum muslimin untuk memperbanyak dzikir di hari tersebut.
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah).