BATAM TERKINI

Protes Banyak Program DPRD 'Diamputasi', Udin: Mereka Jadikan Kami Stempel Pengesahan Saja

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi suasana rapat paripurna.

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Rapat Paripurna dengan agenda pengesahan ranperda perubahan APBD Kota Batam Tahun Anggaran 2019 ditunda hingga pukul 21.00 WIB.

Rapat paripurna ini sudah dimulai sejak pukul 14.30 WIB.

Sayangnya, hingga pukul 16.00 WIB rapat tidak kuorum. Ironisnya lagi rapat paripurna ini sempat ditunda hingga satu jam.

Setelah di skorsing 2 kali rapat baru sesuai kuorum.

Namun, pimpinan rapat tetap memutuskan ditunda hingga pukul 21.00 WIB, dikarenakan ada beberapa proses penganggaran yang belum final.

Beberapa ketua fraksi sempat diundang pimpinan rapat ke depan.

Rapat ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.

Udin P Sihaloho: Sudah Saatnya Batam Punya Pengadilan Hubungan Industrial

Wali Kota Minta Bright PLN Batam Tambah Cadangan Listrik, Berkaitan Dengan Investor di Batam

Setuju Revisi UU Ketenagakerjaan, Rafki Rasyid: Jangan Percaya Draft yang Beredar, Itu Hoax!

"Rapat kembali kita tunda pukul 9 malam," ujar pimpinan rapat paripurna, Iman Setiawan, Selasa (12/8/2019).

Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Batam Komisi IV, Udin P Sihaloho mengatakan, banyak anggota Dewan yang tidak hadir karena protes terhadap Pemerintah Kota (Pemko) Batam.

DPRD melihat dari kontrol mereka Pemko Batam hanya meminta melegalkan program tetapi tidak semuanya dikerjakan.

Banyak program DPRD yang usai dibahas malahan diamputasi atau dihilangkan Pemko Batam.

"Mereka jadikan kami stempel pengesahan saja," sesal Udin usai paripurna di ruangannya.

Udin menyimpulkan ketidakhadiran beberapa Anggota Dewan tersebut sebagai wujud protes.

Banyak dari anggota DPRD yang tidak puas. Buktinya kalau hanya satu atau dua orang yang tidak puas pasti akan kuorum.

"Bayangin saja udah sampai bulan 8 pokir dewan tak dikerjakan," katanya.

Menurut Udin, rapat ini sengaja digesa apalagi mendekati masanya. Bahkan pengesahan yang dilakukan malam nanti dipaksakan walaupun tak kourum.

Di tempat yang sama Walikota Batam Muhammad Rudi tampak irit berbicara terkait penundaan tersebut.

Ia hanya bisa mengeleng-gelengkan kepala sembari terburu-buru menuju mobilnya.

"Udah ya saya mau sholat," katanya. (tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi)

Berita Terkini