Dalam otobiografinya, Undisputed Truth, Tyson menyebut rasa sakit pada masa kecil telah menyebabkan dirinya melarikan diri pada obat bius, minuman keras, dan kenikmatan seks yang akhirnya menimbulkan ketergantungan pada hal-hal tersebut.
"Ayah saya seorang germo. Ibu saya seorang wanita yang bersedia tidur dengan siapa pun untuk mendukung ekonomi keluarga," tulis Tyson.
Tyson mengingat hubungan dengan ibunya pun tidak pernah dilandasi kepercayaan.
"Ibu saya selalu menganggap saya sebagai anak liar yang berkeliaran di jalan sepanjang hari. Setiap kali pulang ke rumah dengan memakai baju baru, ia akan tahu bahwa saya mendapatkan barang itu tidak dengan membeli, dan ia marah karena itu," kata Tyson.
• Usai Dilamar Pakai Hafalan Alquran 30 Juz, Ayu Ting Ting Bongkar 5 Kriteria Calon Suami Idamannya
• Kebakaran Hutan Bintan Terjadi Berulang Kali, Pemkab Bintan Baru Gelar Rapat dengan Satgas Karhutla
• Kabar Baik Persib, Naturalisasi Fabiano Beltrame Rampung Kamis, Begini Reaksi Robert Alberts
Namun, Tyson mengakui ia juga tidak bisa menerima sikap kejiwaan ibunya.
"Hampir setiap kali saya melihat ibu melempar barang-barang jika ia marah kepada pacarnya. Namun, beberapa saat kemudian, ia saya lihat berbaikan lagi dengan laki-laki itu."
• Pakaian Maia Estianty saat Kumpul Keluarga Disorot, Eks Rekan Duet Mulan Jameela Balas Ini
• Maintenance PUBG Mobile Versi 0.14.0 Selesai, Ada Map hingga Mode Terbaru yang Lebih Seru
• Kabar Sedih dari Susilo Bambang Yudhoyono, Siti Habibah Nenek AHY - Ibas Masuk RS, Penyakitnya
Tyson mengaku ia mulai memiliki tujuan hidup setelah menyaksikan film tentang kisah hidup petinju terbesar sepanjang masa, Cassius Clay atau Muhammad Ali.
"Saya melihat sosoknya di film itu. Saat itu, saya sadar bagaimana cara mencapai keinginan saya selama ini, ketenaran, kekayaan, dan apa pun yang kita inginkan, melalui dunia tinju," katanya.
Itulah yang memunculkan sifat dendam dan agresif dalam dirinya.
"Itu semua seperti ilusi. Saya tidak punya alasan untuk menunjukkan rasa cinta kepada siapapun. Semakin sering saya menyakiti orang, semakin banyak orang yang mencintai saya," kata Tyson dikutip BolaStylo.com dari USA Today.
"Semakin banyak petinju yang saya kalahkan, semakin banyak tulang rusuk yang saya hancurkan, semakin banyak pelipis yang saya lukai, maka semakin banyak yang menyukai saya," kata Tyson menambahkan.
Sifat negatif itu pun membuat Tyson menjadi sosok petinju yang kejam dan kehilangan pegangan hidup.
"Jadi apa yang saya pikirkan? Saya menyakiti semua orang. Saya menyakiti perempuan. Saya menyakiti teman saya. Saya menyakiti orang lain. Saya tak tahu siapa diri saya. Saya menjadi sosok petinju yang menyakiti orang. Saya selalu disebut 'Iron Mike'."
"Kalian seharusnya mencintai diri sendiri sebelum saling memberikan rasa cinta pada orang lain dan juga rekan setim. Ada masa ketika saya tidak mencintai diri saya sendiri," kata Tyson.
Yang sangat disesalkan Mike dalam hidupnya adalah ketika ia terkena kasus narkoba dan skandal seks.