DEMO HONG KONG

Sektor Properti Hong Kong Terpukul, Apakah Imbas Protes dan Perang Dagang?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu ilustrasi unjuk rasa di Hong Kong

Secara terpisah, data dari agen properti Knight Frank menunjukkan volume penjualan residensial Hong Kong turun 21 persen pada Juli 2019 dibanding Juli 2018.

Perusahaan memperkirakan harga perumahan massal di Hong Kong turun 5 persen pada paruh kedua tahun 2019.

" Pengembang beralih menjadi konservatif tentang prospek pasar. Jadi mereka memutuskan untuk berhenti dan menonton," kata Wong.

Tak hanya perusahaan properti kecil, perusahaan properti besar yang eksis di Hong Kong juga terkena imbasnya.

Sebut saja Sun Hung Kai Properties (SUHJF), pengembang yang dikendalikan oleh keluarga terkaya ketiga di Asia.

Sun Hung Kai Properties telah kehilangan nilai pasa 14,7 miliar dollar AS alias setara dengan hampir sepertiga nilai pasar sejak April.

CK Asset (CHKGF), yang dimiliki oleh orang terkaya di Hong Kong, Li Ka-shing juga telah kehilangan lebih dari 10,2 miliar dollar AS dalam kapitalisasi pasar sejak level tertinggi pada awal April 2019.

Saham Swire Properties (SWRAY), Henderson Land Development, Sino Land, Development New Development, Wharf Real Estate, Hysan Development, dan Great Eagle Holdings semuanya telah jatuh lebih dari 20 persen selama periode yang sama.

5 Fakta Seputar Kerusuhan di Hong Kong

Aksi unjuk rasa di Hongkong tuai berbagai respon dari masyarakat dunia.

Selama lebih dari dua bulan, aksi unjuk rasa di Hongong terus berlanjut dan tak jarang berakhir bentrok.

Para demonstran di Hongkong telah mengajukan lima tuntutan dan menentang pemerintahnya.

Lima tuntutan itu di antaranya penarikan UU Ekstradisi yang kontroversial dan menyelidiki cara polisi dalam menangani aksi protes.

Aksi terus meluas hingga berkembang menjadi gerakan menuntut reformasi demokrasi, termasuk mendesak Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam untuk mundur.

Berikut beberapa fakta seputar demo Hong Kong:

Halaman
1234

Berita Terkini