TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Jumlah sampah rumah tangga di Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) cukup mencengangkan.
Dari aksi bersih-bersih laut yang dilakukan Minggu (18/8/2019) pagi, terkumpul sampah seberat 2 ton.
Jumlah sampah rumah tangga itu baru berasal dari pesisir pantai di Antang, Desa Tarempa Timur sampai Tanjung Lambai, Desa Sri Tanjung, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas.
Jumlah sampah rumah tangga yang terkumpul berkemungkinan masih bisa bertambah.
• Investor Menyerah Kelola Sampah Batam Pakai Teknologi, Ternyata Ini Pemicunya!
• Merdeka Ala Suparno, Petugas Kebersihan di Batam: Jika Kota Bersih Berarti Merdeka dari Sampah
• VIDEO-Untuk Selesaikan Masalah Sampah, DPM Kota Batam Minta Penambahan Bin Sampah Dan Alat Berat
• Untuk Selesaikan Masalah Sampah di Batam, DPM Kota Batam Minta Penambahan Bin Sampah Dan Alat Berat
Jumlah bobot sampah yang terkumpul ini disampaikan Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Abdul Haris ketika berada di Pelabuhan Tanjung Momong, Desa Tarempa Timur, Kecamatan Siantan.
Dari pelabuhan, dia menyerukan kepada penonton yang menyaksikan lomba pompong laju untuk menjaga kebersihan pantai dan laut.
"Mohon buang sampah pada tempatnya.
Kasihan teman-teman kita, sudah bersihkan kita serakkan lagi.
Saya kira itu tidak baik.
Ingat sampah adalah musuh kita. Kita anti sampah," ujar Haris.
• Bertemu Jokowi di Istana, Koko Ardiansyah Anak Yatim yang Gagal Jadi Paskibraka Ungkapkan Ini
• Rekomendasi 10 Hotel Murah di Istanbul Turki, Tarif Dibawah Rp 250 Ribu Per Malam
• Berdurasi Terpanjang ke-2 di Indonesia, Bumi Manusia di XXI Batam Tetap Ramai
• HUT Kemerdekaan RI Ke-74, Warga Anambas Ikuti Lomba Balap Pompong di Depan Rumah Bupati
Aksi bersih-bersih laut dan pesisir pantai ini merupakan bagian dari Gerakan Menghadap Laut 2.0.
Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas sebelumnya mengirim surat edaran kepada Lurah dan Kepala Desa hingga Camat se-Kabupaten Kepulauan Anambas.
Tujuannya adalah meminta keterlibatan unsur organisasi masyarakat (Ormas), sekolah dan masyarakat untuk mengumpulkan dan memilah antara sampah organik dan non organik pada 18 Agustus 2019.
Surat yang dikeluarkan pada 12 Agustus 2019 itu juga meminta dokumentasi baik foto maupun video, termasuk berat sampah yang dikumpulkan.
Dokumentasi itu dikumpulkan melalui Dinas Perikanan, Pertanian dan Pangan Kabupaten Kepulauan Anambas.
Gerakan menghadap laut 2.0 ini merupakan tindak lanjut surat Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Surat itu bernomor B.775/DJPRL/VII/2019 per tanggal 6 Agustus 2019.
Gerakan menghadap laut 2.0 merupakan gerakan laut yang dijadikan sebagai halaman depan yang harus dijaga keasrian dan kelestariannya.
Bupati juga meminta agar kegiatan bersih itu dijadikan sebagai agenda rutin setiap minggunya.
Termasuk gerakan bersih pantai, laut dan lingkungan, dimulai dari tempat tinggal, pulau-pulau kecil terdekat dan terjangkau.
Sampah rumah tangga, khususnya sampah plastik sebelumnya jadi perhatian Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Indonesia menurutnya jadi penyumbang sampah laut terbesar ke dua di dunia setelah Cina.
Susi menyebut laut Indonesia akan lebih banyak plastik daripada ikan pada tahun 2030.
Sampah plastik tidak bisa hancur di laut meski sudah berusia 400 tahun.
• Video Detik-detik Kecelakaan 2 Paskibra Putra dan Putri saat Upacara Kemerdekaan ke-74
• Krisis Air Bersih di Anambas, Warga Jejer Jerigen di Bak Penampungan, Ini Solusi Pemkab Anambas
• Blasteran Belanda-Batak, Ini 5 Pesona Mawar De Jongh, Pacar Iqbaal si Dilan di Film Bumi Manusia
• Perluas Sasaran Beasiswa PIP, Jokowi: Lanjutkan Pendidikan Pada 818 Ribu Mahasiswa
Susi pun mengajak masyarakat untuk mengubah pola masyarakat untuk tidak membuang sampah plastik ke laut.
Dia mulai membiasakan mereka tidak menggunakan minuman dalam botol plastik dan memilih menggunakan air dalam gelas seperlunya.
Masyarakat juga diminta untuk menggunakan sumber air yang tersedia di alam.
Misalnya, air kelapa yang menurutnya juga bagus untuk melembabkan wajah.
Sambil bercanda, Susi mengaku ingin bermimpi untuk bertukar tempat dengan Bupati Anambas.
Dia bakal memberikan sanksi tegas bagi orang yang membuang sampah plastik di laut.
"Orangnya saya gantung di pelabuhan.
Sebagai Menteri saya bertugas menjaga kedaulatan laut dari penjarah ikan.
Sekarang kapal ikan asing sudah tidak ada, malah kita yang merusak.
Kalian sebenarnya sudah tahu.
Tapi pekang ya Pak Bupati kalau bahasa sini, degil," ujar Susi saat berdialog dengan nelayan di Pelabuhan Perikanan Antang Desa Tarempa Timur, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri Rabu (17/7/2019) lalu. (TRIBUNBATAM.id/Septyan Mulian Rohman)