Untuk ke Pulau Bintan, pulau ibu kota provinsi Kepulauan Riau, cukup naik perahu mesin tempel (pompong) sekitar 1 jam.
Dari aplikasi peta maritim digital, Navionic, jarak ke Tanjung Pinang sekitar 14,5 km.
Sedangkan jarak ke Pulau Batam, nyaris tiga kali lipat, 37 km.,
Jalan akses darat sejau 6,5 km yang dirintis bertahap tentara, pemerintah kota, pemerintah provinsi dan BP Batam, dalam satu dekade terakhir, memang membuka akses sekitar 210 warga Melayu tua di Pasir Panjang.
Sayangnya, utilitas energi listrik masih sangat terbatas. Hingga 74 tahun Indonesia merdeka, warga setemoat belum bisa menyalakan kulkas atau menonton TV di siang hari.
“Malam pun hanya jelang salat magrib hingga jam 10 malam. Setelah itu gelap lagi sampai matahari terbit,” kata Abdul Gani (56), petugas mesin disel listrik Kampung Pasir Panjang.
Untunglah program listrik tenaga surya dari Politeknik Negeri Batam, bisa jadi pelipur lara warga.
Menara BTS di puncak bukit Monggak, sekitar 2,1 km dari Pantai Panjang, juga sedikit membuka akses informasi ke dunia luar. “Kalau dekat Masjid Nurus Sabil, kita bisa nonton YouTube atau baca berita internet Tribun Batam, “ ujar Muhammad Wildan (51), guru SD 002 Sembulang sekaligus guru TPA Arruadah di kampung nelayan itu.
Sejatinya, tahun 2016 lalu, General Manajer Servis Bisnis Unit (SBU) Bright PLN Batam, Fansis Al Zuhari, sudah menjanjikan aliran listrik.
Namun, hingga Agustus 2018, baru enam kampung yang teraliri listrik Tanjung Kertang, Cate, Tebing Tinggi, dan Sungai Aleng.
Lalu Belongkeng di Kelurahan Rempang Cate, Sungai Raya dan Sembulang di Kelurahan Sembulang, dan terbaru sambungan baru di desa Sijantung, Kelurahan Sijantung.
“Kami di Kelurahan Rempang Cate ini, dengan dua kampung di Monggak, Pasir Panjang, dan Pantai Melayu, sampai sekarang masih berdoa dapat jatah listrik.”
Saat seremoni pembagian 200 paket sembako dari Alfamart, 500-an judul buku dari Toko Buku Gramedia, listrik sempat padam.
Namun, tak menghalangi semangat anak-anak usia PAUD /TK dan kelas 1 SD untuk menerima paket buku bacaan.
Mereka yang datang bersama ibu, nenek, dan ayahnya antre menerima buku bacaan yang dibagikan supervisor TB Gramedia Batam, Dimas.
Saat sesi foto, Ketua RT 002 M Nasir, sekaligus kepala kampung pun spontan berseleroh.