“Semoga anak-anak kami dari Kampung Pasir Panjang ini bisa jadi wartawan internet di Tribun Batam,” kata M Nasir, yang sudah generasi ke-empat tinggal di kampung tua di pesisir antara Teluk Tiung dan Selat Riau ini.
Dia mengingat, mendiang kakeknya Usman, di era 1980-an, masih memaksanya untuk sekolah di Pulau Bintan.
Ayahnya, Abubakar, yang kini sudah berusia 75 tahun, masih menyempatkannya sekolah SD. Namun tak tamat, karena kadang di musim angin barat, perahu tak bisa menyeberang ke Bintan.
Kini generasi kelima anak-anak di Pantai Panjang, sudah bisa jalan kaki 1,2 km di SD 002 Sembulang.
“kalau SMP di sembulang juga ada, tapi SMA harus ke Simpang Sembulang dulu naik motor, baru lanjut dengan jemputan bis ke Sijantung,” kata Wildan. (nabella/zil)