Akibat kabut asap itu, lebih dari 300 sekolah dan taman kanak-kanak di negara bagian Johor, Malaysia selatan, ditutup, Senin ini.
Klinik di Lembah Klang juga melaporkan lonjakan jumlah pasien yang mencari pengobatan untuk batuk dan infeksi saluran pernapasan karena lebih banyak orang jatuh sakit.
Kebakaran hutan telah mengamuk di beberapa bagian Sumatra dan Kalimantan dalam beberapa minggu terakhir, mendorong pemerintah Indonesia untuk mengirim militer dan polisi untuk memadamkan api.
Kualitas udara di Singapura juga dipengaruhi oleh Indeks Standar Pencemar (PSI) melebihi angka 100 selama akhir pekan.
Ini pertama kalinya sejak Agustus 2016 bahwa pembacaan PSI 24 jam mencapai tingkat yang tidak sehat.
Sekolah Ditutup
Sebanyak 25 sekolah di Putrajaya akan dipaksa untuk menangguhkan kelas besok jika pembacaan Indeks Pencemar Udara (API) melebihi 200 yang 'sangat tidak sehat', menurut Wakil Direktur (Perencanaan) Departemen Pendidikan Wilayah Federal, Roslan Hussin.
Dia mengatakan departemen akan memantau pembacaan API dari waktu ke waktu dan sekolah akan diminta untuk menutup jika pembacaan kabut asap melebihi 200 untuk memastikan kesehatan siswa dan guru dilindungi.
Ada 25 sekolah di wilayah Putrajaya, 15 di antaranya sekolah dasar dan 10 sekolah menengah.
Pada pukul 16:00 sore ini, pembacaan API di Putrajaya adalah 196 yang tidak sehat.
“Kami sedang memantau pembacaan API di Putrajaya. Direktur Departemen Pendidikan Wilayah Federal telah meminta semua kepala sekolah dan guru untuk membuat rencana yang sesuai termasuk menunda semua kegiatan di luar kelas berdasarkan pembacaan API, ”katanya ketika dihubungi di sini hari ini.
Hujan Buatan
Untuk mengurangi kabut asap, Malaysia melakukan penyemaian hujan buatan di tiga negara bagian, Selangor, Negri Sembilan dan Melaka, Senin.
Direktur Departemen Meteorologi Malaysia (MetMalaysia) Jailan Simon, mengatakan operasi itu, dilakukan dengan kerja sama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Nadma) dan Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF), mengakibatkan hujan di beberapa daerah di negara bagian itu.
“Pesawat RMAF meninggalkan Pangkalan Udara Subang sekitar pukul 12.30 siang untuk area yang ditargetkan untuk penyemaian awan.