Saat Padamkan Api di Rawa Kering, Petugas Temukan Sarang Belasan Ekor Ular yang Sudah Hangus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Belasan ekor ular yang terbakar di semak-belukar di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau

Dodi bercerita tim gabungan sedang melakukan pemadaman dan pendinginan di lokasi Karhutla di Jalintim Pangkalan Kerinci berdekatan dengan SPBU Buya Karim.

Saat asik memadamkan aqpi, Dodi dan anggota lainnya hampir memijak ular yang dekat tunggul kayu. Dengan cepat binatang berbisa itu disemprot dengan air dan ternyata tidak bergerak lagi.

Mereka memberanikan diri menjolok king cobra itu pakai kayu, rupanya sudah mati terpanggang api.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Hadi Penandio mengakui banyak kisah yang menjadi kenangan tak terlupakan selama operasi pemadaman.

Ia membenarkan pertemuan dengan harimau sumatera di Langgam dan king cobra yang terpanggang di Pangkalan Kerinci.

Pengalaman itu menjadi pelajaran berharga bagi para petugas, apalagi hampir setiap kali dirasakan, khususnya bertemu ular berbisa.

"Ada juga pernah kita melakukan pemadaman api di bawah pohon, baru sadar ternyata di atas ada sarang tawon besar. Otomatis ada keresahan juga," tukasnya.

Hadi menuturkan, strategi pemadaman api Karhutla yang diterapkan tim satgas terpadu memang cukup "membahayakan" para personil.

Pasalnya ketika titik api muncul, tim harus mengambil posisi dari arah berlawanan dengan pangkal api agar memudahkan pemadaman. Minimal menyusuri jalan dari sisi kiri dan kanan api, dengan membuka akses sendiri.

Petugas dalam posisi menjumpai pangkal api, disisi lain binatang melata atau hewan lainnya pasti bergerak menjauhi api maupun asap.

Kondisi itulah yang kerap mempertemukan petugas dengan binatang penghuni lokasi yang dilalap api tersebut.

"Kita masuk ke dalam, mereka-mereka itu ke luar dan ketemu ditengah jalan. Tapi alhamdulilah belum ada petugas yang celaka karena binatang selama ini," tukasnya.

Hadi menyebutkan, setiap memulai operasi pemadaman pihaknya selalu mengingatkan anggota mengutamakan keselamatan diri dan tetap waspada dalam kondisi apapun.

Jika didasari dengan niat tulus dan upaya penyelamatan habitat para hewan yang bermungkim di daerah itu akan menjauhkan bahaya yang mengancam.

Warga Diimbau Tidak Masuk Hutan

Petugas pemadam Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla di Riau bertemu Harimau Sumatera, polisi imbau warga tidak masuk hutan.

Pascapertemuan petugas pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dengan harimau Sumatera di Desa Tambak Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan Riau pekan lalu, masyarakat diminta untuk berhati-hati saat berada di dekat hutan.

Kapolres Pelalawan, AKBP Kaswandi Irwan SIK, mengimbau warga setempat serta petugas pemadaman mengurangi aktivitas di sekitar hutan.

Ia juga melarang masyarakat masuk ke dalam semak belukar dan hutan sekitar sementara waktu ini.

Hal itu dilakukan untuk menghindari terjadinya konflik manusia dengan Si Belang yang saat ini berkeliaran di dekat lahan beka terbakar.

"Kabar harimau Sumatera ada di Desa Tambak itu benar. Tiga hari yang lalu saya ke sana. Warga memberitahu jika dekat lokasi karhutla itu areal dia (harimau)," tutur Kapolres Kaswandi kepada tribunpelalawan.com, Jumat (23/8/2019).

Kaswandi menyatakan, lokasi pertemuan induk harimau dan jejak kakinya berada sekitar 4 kilometer dari jalan poros.

Artinya cukup dekat dengan lokasi aktivitas manusia.

Apalagi jika ada warga yang ngotot masuk ke hutan tentu potensi pertemuan dengan Datuk semakin besar.

Kaswandi juga mewanti-wanti agar penduduk desa tidak memburu maupun membunuh harimau tersebut.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau untuk mengantisipasi kejadian terburuk ke depan.

"Kalau cerita warga disana, mereka memang sudah lama tahu keberadaan harimau itu," tandas Kaswandi.

Saat ini pihaknya juga sedang fokus melakukan pemadaman di beberapa titik Karhutla.

Personil difokuskan melakukan pendinginan dan lokalisir api sampai tidak mengeluarkan asap lagi.

Untuk kesekian kalinya, Kapolres Kaswandi bersama personilnya kembali menginap di lokasi Karhutla.

Kemarin ia menginap di Desa Merbau Kecamatan Bunut untuk operasi pemadaman.

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul: https://pekanbaru.tribunnews.com/2019/09/18/semak-belukar-terbakar-ternyata-sarang-ular-belasan-ular-terpanggang-saat-karhutla-pelalawan-riau?page=all.

Berita Terkini