Soeharto Ditemui Anak Buahnya di RSPAD Malam Sebelum Penculikan Jenderal, Ini Sosoknya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Kolonel Latief dan Mayjen Soeharto

Latief mengungkapkan, dua hari jelang peristiwa itu, ia menemui Soeharto di kediamannya, Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat.

Dalam pertemuan itu, keduanya membicarakan keadaan keluarga masing-masing.

Hingga kemudian, Latief memberi tahu Soeharto bahwa akan ada suatu gerakan yang akan membunuh para Jenderal TNI AD.

Laporan tak digubris

Latief pun mengaku masih ingat kejadian tersebut.

"Saya masih ingat kejadian itu, karena saat itu putra bungsu Soeharto, yang masih berusia tiga tahun, menderita luka cukup serius akibat tersiram sop panas," tutur Kolonel Latief.

Lalu dikatakannya, Soeharto tak melakukan tindakan apa-apa terkait informasi tersebut.

Adanya laporan infomasi yang tak digubris Soeharto, Latief pun kembali menemui sosok tersebut yang berada di RSPAD Gatot Subroto.

Kala itu, Soeharto sedang menunggui Hutomo Mandala Putra yang menjalani pengobatan karena tersiram sop panas.

Menurut Latief, laporannya terkait peristiwa itu tak digubris lagi oleh Soeharto.

Hingga kemudian peristiwa tersebut benar-benar terjadi.

Latief yang ketika itu menjabat sebagai Komandan Brigade Infanteri I Kodam V Jaya datang melapor kepada Soeharto.

Mengapa Soeharto tak menggagalkannya?

Mengapa Soeharto selaku Panglima Kostrad tidak menggagalkan peristiwa yang berbuntut pada penggulingan Soekarno selaku presiden setelah mendapat laporannya.

"Siapa sebenarnya yang melakukan coup d'etat pada 1 Oktober 1965: G30S ataukah Jenderal Soeharto", ungkap Latief di pengantar bukunya Pledoi Kol. A. Latief: Soeharto terlibat G 30 S.

Halaman
1234

Berita Terkini