Soeharto Ditemui Anak Buahnya di RSPAD Malam Sebelum Penculikan Jenderal, Ini Sosoknya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Kolonel Latief dan Mayjen Soeharto

Hingga kemudian, Latief menjadi tahanan politik karena tuduhan terlibat G30S, sejak tanggal 11 Oktober 1965.

Ia kemudian diadili pada 1978 dan dibebaskan dari tahanan pada 6 Desember 1998 oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden BJ Habibie.

Kolonel Abdul Latief meninggal dunia pada pukul 06.30 WIB pada Rabu (6/4/2005) akibat sakit paru-paru.

Meletusnya peristiwa Gerakan 30 September G30S PKI dan lahirnya Supersemar menjadi momentum naiknya Soeharto ke tampuk pimpinan Republik Indonesia.

G30S PKI meletus pada Kamis malam dan jumat dinihari tanggal 30 September 1965.

Para Jenderal angkatan darat diculik dan dibunuh di Lubang Buaya.

Para Jenderal ini dituding merupakan anggota Dewan Jenderal yang dituduh bakal melakukan kudeta.

Yang kemudian menjadi pertanyaan, di mana posisi Soeharto ketika terjadi aksi penculikan besar-besaran terhadap para jenderal TNI AD?

Tommy Ketumpahan Sup dan Dibawa ke Rumah Sakit

Soeharto terlihat risau.

Hatinya gundah gulana.

Sejumlah prajurit Kostrad tak henti-hentinya mendatangi Soeharto meminta pendapat.

Namun, Soeharto tetap diam.

"Saya sering risau karena didatangi anak buah yang meminta pendapat dan penilaian saya. Mereka menunjukkan tarikan muka seperti mendesak ingin mendapat keterangan mengapa saya diam. Saya jawab, bahwa saya tidak buta! Saya telah melapor kepada atasan tentang keadaan. Situasi memang serius, tetapi saya tidak mendapat reaksi apa-apa. Apalagi yang dapat saya lakukan lebih dari itu," kata Soeharto.

Soeharto pada saat detik-detik menjelang meletusnya peristiwa berdarah, sedang menduduki posisi strategis sebagai Panglima Kostrad.

Halaman
1234

Berita Terkini