Untuk jangka panjang, para ekonom dan analis optimistis rupiah masih memiliki potensi untuk menguat.
Yudi mengatakan jika demonstrasi berhenti, perundingan AS dan China mengahasilkan kesepakatan, dan isu resesi global mereda maka rupiah bisa menguat ke rentang Rp 13.850 per dollar AS hingga Rp 14.200 per dollar AS di akhir tahun ini.
Tentunya, potensi penguatan rupiah juga didukung dengan fundamental dalam negeri yang kokoh.
Josua mengamati, sejauh ini kondisi dalam negeri cukup menarik inevstor asing untuk masuk.
Apalagi setelah BI menurunkan suku bunga sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sementara, dari sisi defisit fiskal serta rasio utang terhadap pertumbuhan ekonomi masih dalam batas aman.
"Data ekonomi Indonesia tidak mengkhawatirkan," kata Josua. Akhir tahun ini, Josua memproyeksikan rupiah berada di Rp 14.100 per dollar AS hingga Rp 14.200 per dollar AS. (Danielisa Putriadita)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demonstrasi dan Data Ekonomi Eropa Bikin Rupiah Tertekan"