"Kedua pelaku kemudian mendorong korban hingga terjatuh. Saat terjatuh itulah pelaku melihat senjata api korban yang terselip di bagian pinggang," ujarnya.
Kemudian pelaku merebut pistol korban, lalu menembak Briptu Fauzi Yurizal ke bagian perutnya sebanyak dua kali hingga meninggal dunia.
Kemudian, lanjut Rasma, kedua pelaku melarikan diri ke arah Metro.
Untuk menghilangkan jejak, mereka meninggalkan senpi dan ponsel milik korban di bawah pohon bambu di kawasan 22 Hadimulyo, Metro.
Setelah itu para pelaku lari ke Bandar Lampung.
Tak lama berselang, pindah lagi ke Balaraja, Banten.
Di sana mereka sempat menjual sepeda motornya.
Selanjutnya kedua pelaku kabur ke arah Banyumas, Jawa Tengah.
Terakhir, mereka pindah ke Cilacap, Jawa Tengah hingga akhirnya tertangkap.
• Inilah Artis-artis Indonesia yang Protes UU KPK, RKUHP, dari Tamara Bleszynski hingga Joko Anwar
• 19 Tahun Jadi Istri Kedua, Nita Thalia Kagumi Istri Pertama hingga Tak Mau Suami Nikah Lagi
• Wilayah Wamena Sebagian Besar Gelap Gulita, Pasca Kerusuhan
• Mahasiswa Eksodus Serang Aparat, 3 Warga Tewas, Berikut Kronologi Kerusuhan di Jayapura Versi Polisi
Ganti Identitas
Dalam pelarian tersebut, Zaldi dan Arwan mengaku mengganti identitas.
Arwan berganti nama menjadi Slamet Riyadi, sementara Zaldi menjadi Sugeng Laksono.
Arwan mengaku sakit hati karena mantan kekasihnya akan menikah dengan Briptu Fauzi Yurizal.
Arwan menjelaskan, dialah yang merebut pistol lalu menembakkan sebanyak dua kali ke perut korban.
Setelah itu ia menyuruh adiknya melarikan diri ke Metro.