Baca tanpa iklan
TRIBUNBATAM.id - Penyanyi dangdut Cita Citata gagal tampil di Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) di Istora Senayan, Jakarta.
Hal ini diketahui karena Cita Citata tak terima saat Music Director, Yusuf Oebelet mengatakan dirinya 'gila' dan memaki dirinya didepan orang ramai saat GR.
Tak terima dengan perbuatan Yusuf Oebelet, Cita Citata memilih pergi saat GR dan tak tampil di acara PKN, lalu siapa yang menggantikan Cita Citata diacara tersebut?
Baru-baru ini diketahui pihak penyelenggara acara ternyata telah mendapatkan pengganti Cita Citata.
Pernyataan itu diungkapkan langsung oleh Creative Director Opening Ceremony Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) Celerina Judisari.
Melansir dari Kompas.com, pengganti Cita Citata dalam acara tersebut adalah penyanyi Kiki Juliar.
• Klarifikasi Yusuf Oebelet Soal Ujaran Gila ke Cita Citata, Dia Tidak Bisa Bahkan Masih Baca
Kiki Juliar sendiri merupakan seorang penyanyi yang pernah tampil di program televisi Opera Van Java.
"Dan kita dibantu dengan Mbak Kiki, dengan tiba-tiba bisa hadir di sini. Kiki Juliar sebisa mungkin dia tampil dengan menarik," ucap Celerina Judisari seperti TribunStyle kutip dari Kompas.com pada Selasa (8/10/2019).
Celerina Judisari mengungkapkan bahwa mereka sebagai pihak penyelenggara berusaha semaksimal mungkin bertindak profesional dalam menggelar acara.
"Ya kita sebisa mungkin sebagai yang me-manage sebuah event harus juga secara profesional ya," ujarnya.
Pihak penyelenggara mengaku kecewa dan sempat berharap semua berjalan dengan lancar.
Meskipun demikian, Celerina Judisari tetap berharap bisa bekerja sama lagi dengan Cita Citata.
• Sempat Dikira Ke Toilet Buang Air, Pria Ini Histeris Lihat Kakaknya Lakukan Ini di Kandang Kambing
"Pasti (kecewa) ya, kami mengharapkan sih semua bisa sempurna, tetapi ya apa mau dikata ya, next time lah kita mungkin ada kesempatan lagi masih bisa bekerja sama dengan Mbak Cita Citata," katanya.
Sebelumnya, Cita Citata sempat mengungkapkan curhatannya melalui akun Instagramnya.
Ia pun membeberkan kronologi dirinya dimaki-maki saat gladi resik.