'Antara Sensasi dan Esensi' Awkarin Dapat Kritikan Dari Politikus,Ini Tanggapan Bijak Sang Selebgram

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kritik awkarin

TRIBUNBATAM.id-- Setelah sebelumnya trending karena bantuannya terhadap masa aksi demo RKUHP (25/9/2019) lalu, nama Awkarin kembali menjadi trending topic si twitter hari ini (14/20/2019).

Bukan tanpa alasan, setelah Memberikan bantuan kemanusiaan dengan membersihkan sampah pasca demo, bantuannya untuk driver ojol yang mendapat musibah order fiktif, dan menjadi relawan Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan Riau) , Karin Novilda atau Awkarin justru mendapat kritikan.

Dikritik oleh para buzzer Indonesia, Karin juga mendapat kritikan dari Politikus  PDIP Budiman Sudjatmiko.

Ia menyampaikan kritikannya melalui akun twiter pribadinya / @budimandjatmiko

Budiman Sudjatmiko  membandingkan kebaikan Awkarin (sebagai “sensasi”) dengan perjuangan Tri Mumpuni (sebagai “esensi”).

Tri Mumpuni adalah seorang pemberdaya listrik di lebih dari 60 lokasi terpencil di Indonesia.

Untuk perjuangan dan kebaikannya, Tri Mumpuni diganjar penghargaan Ashden Award 2012.

" 2 contoh kebaikan oleh 2 perempuan: 1. Awkarin & 2. Tri Mumpuni.. Yg pertama basisnya sensasi, yg ke 2 esensi. Kebaikan harus sensasional tp yg lebih penting juga esensial. Tak cukup salah 1. Budaya kita lebih suka yg pertama, meski tubuh kita butuh yg ke 2.. " ungkapan Budiman Sudjatmiko melalui akun twitternya (14/10/2019)

 
Membandingkan antara esensi dan sensasi, apakah benar bahwa Awkarin hanya mencari sensasi?
Sepertinya tak ada satupun orang yang berhak menyalahkan bantuan kemanusiaan. 
 

Penggunaan kata “sensasi” tidak tepat digunakan dalam konteks ini.

Apalagi ketika ada dua entitas yang digunakan dalam satu konteks, yang terjadi adalah perbandingan.

Bukankah tidak bisa bila kebaikan seseorang dibanding-bandingkan?

Sidang Paripurna Baru Dibuka, Fraksi Gerindra DPRD Kepri Ancam Walkout, Ini Sebabnya!

Berseteru, Atta Halilintar Kepergok Duduk Berdekatan Beby Fey di Lokasi Klub Malam, Dugem Bareng?

KSAD Andika Perkasa Copot Dandim Kendari, Menhan: Anggota TNI Kontrol Keluarga

Menurut KBBI, kata “sensasi” punya tiga arti. 

Salah satunya berbunyi demikian: “Sesuatu yang merusuhkan (menggemparkan); kegemparan, keonaran.”

Kata “sensasi” memang bisa berkonotasi negatif, apalagi ketika disematkan di depan nama seorang influencer misalnya menjadi: “sensasi Awkarin”. 

Apalagi diperbandingkan dengan Tri Mumpuni.

Baik Aw Karin atau Tri Mumpuni, tanpa melihat lattar belakang masing-masing, mereka berdua sama-sama melakukan kebaikan.

Banyak warganet yang setuju dengan perkataan politikus ini, tapi lebih banyak juga khalayak yang menyerangnya balik.
Seperti cuitan salah satu akun ini.
Jadi inti yang aku tangkap sih sqtu, kapan nih mas Budi , mba Karin dan bu Butet, kolaborasi bareng untuk buat kegiatan yang esensional dan sensasional seperti samudra tersebut ?
"Jadi inti yang aku tangkap sih sqtu, kapan nih mas Budi , mba Karin dan bu Butet, kolaborasi bareng untuk buat kegiatan yang esensional dan sensasional seperti samudra tersebut ? :D" ungkap akun @charistian_f
Karin mengungkap bila esensi dan sensasi disatukan mereka akan menghasilkan hasil kolaborasi yang sangat hebat
 Seakan setuju dengan akun tersebut, Awkarin tanggapi komentar Pak Budiman ini melalui ajakan kolaborasi membantu sesama.
"Nah, saya lebih nunggu ini nih. Walk the talk aja. Pak budi kan orang pintar dan berpower, belum lagi Bu Butet, dan saya dengan massa & influence saya. Pasti kita bisa membuat gerakan yang bukan sekedar cuma SENSASI atau cuma ESENSI. Tapi keduanya bergabung. Yuk, Pak, I’m down." - twitter/ @awkarin

Kalau menurut anda bagaimana?

Berita Terkini