Bukan hanya dilaporkan ke polisi, tindakan itu juga melanda suaminya yang bekerja sebagai Dandim, yang dicopot dari jabatannya.
Selain dicopot, dia juga dikurung selama 14 hari meski kicauan itu tidak menyebut nama siapa pun.
Hal serupa dialami sejumlah total 8 istri TNI yang berkicau di medsos dengan tindakan yang mirip.
Serial kultwit itu kemudian di-capture oleh kalangan netizen.
• JS Waria Bunuh Diri di Jembatan Barelang Batam, Terdiam Sepanjang Jalan, Jasadnya Belum Ditemukan
• Bantu Driver Ojol, Awkarin Disindir Sensasi Oleh Budiman Sudjatmiko, Langsung Dibalas Menohok!
CEdogaawa: Kata leluhur kami " tertawalah sebelum tertawa itu dilarang" namun untuk hal ini saya gk akan tertawa. #WandaHamidahPeramalUlung
Hal serupa banyak dilakukan kalangan netizen lainnya yang menyoroti kicauan politisi tersebut.
Sebelum ini, politikus Partai Nasdem, Wanda Hamidah menilai sesuatu yang keluar dari mulut Fadli Zon sangat tidak bermanfaat dan bahkan cenderung lebih banyak mudharatnya.
Pernyataan tersebut dilontarkannya untuk menanggapi berbagai polemik dan kontroversi mengenai kenyinyiran Fadli Zon di dunia maya maupun di alam nyata.
Tak terkecuali menyangkut sejumlah puisi Fadli Zon yang salah satunya berjudul 'Ada Genderuwo di Istana' dan dibalas oleh Irma Suryani Chaniago selaku Ketua DPP Partai Nasdem dengan puisi 'Ada Kacung Chubby Jadi Ratu.
Wanda Hamidah, yang juga menyatakan dirinya sebagai aktivis 98 dan mantan politikus PAN tersebut mengaku belum pernah membaca puisi-puisi yang ditulis Fadli Zon.
Ia mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak tertarik dengan hal-hal yang provokatif, tidak bermanfaat dan cenderung lebih banyak mudharatnya.
"Karena yang keluar dari mulut Fadli Zon semuanya provokatif. Jadi saya nggak merasa perlu untuk membaca dan mendengar yang sifatnya provokatif. Nggak ada gunanya, nggak ada manfaatnya, banyak mudharatnya. Sesuatu yang seperti itu sebaiknya kita hindari. Saya nggak mau energi dan waktu saya terkonsumsi untuk hal-hal yang negatif," ujar Wanda Hamidah saat dijumpai di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (12/11/2018) malam.
Ia memberi saran kepada Fadli Zon, daripada nyinyir dengan hal-hal yang tidak bermanfaat lebih baik berbuat sesuatu yang berguna untuk kepentingan rakyat.
Menurutnya, Fadli Zon terkenal bukan karena sepak terjangnya yang positif dan bermanfaat. Akan tetapi lebih karena kontroversi dan polemik yang seringkali dilontarkannya kepada publik.
"Beliau sudah sering melemparkan hal-hal yang 99 persen provokatif. Saya tanya, statement perjuangan Fadli Zon selama di DPR apa? Yang membela kepentingan rakyat apa? Ada nggak? Anda jawab sendiri deh!" Tutur Wanda Hamidah.