Bulan lalu, Inspektur Fong Chi-kin mengatakan polisi telah menangkap 57 orang yang terlibat dalam 40 kasus kriminal terkait dengan Lennon Walls.
Seorang yang bekerja pemandu wisata ditangkap karena menikam jurnalis dan dua korban lainnya di Lennon Wall di Tseung Kwan O pada Agustus lalu.
Meskipun kalanganb aktivis Hong Kong menuduhnya bagian dari kelompok pro-Beijing, namun polisi menegaskan, pria itu melakukan aksi sendirian.
Ia marah karena aksi demo yang terjadi sejak Juni lalu menghandcurkan pekerjaannya karena pariwisata Hong Kong jeblok hingga 74 persen saat liburan musim panas.
"Sebagian besar kasus melibatkan kekerasan, seperti pertempuran di tempat-tempat umum, penyerangan dan melukai," kata Fong. "Jadi, kami menilai bahwa tempat-tempat ini memiliki risiko keamanan yang relatif lebih tinggi."
Kelompok pro-Beijing yang dituduh pendemo adalah anggota Triad --kelompok kriminal terkenal di Hong Kong. Kelompok yang dikenal sebagai "pasukan putih" ini juga dituduh menyerang puluhan demonstran, Juni lalu, dan mengacaukan aksi demo dengan menembakkan kembang api ke arah massa.
Polisi Hong Kong di halaman Facebook resmi mengutuk keras segala tindakan kekerasan "terlepas dari motif atau latar belakang".
“Kami akan menangani setiap kasus dengan serius dan melakukan investigasi secara aktif,” tulis postingan itu yang diduga uyntuk menenangkan kelompok radikal.
Lennon Walls telah muncul di beberapa lokasi di seluruh Hong Kong sejak Juli sebagai bagian dari aksi perlawanan terhadap pemerintah eksekutif Hong Kong.
Lennon Wall di luar stasiun kereta Pasar Tai Po adalah salah satu yang terbesar di kota itu.
Sementara itu, kelompok demonstran mengatakan bahwa mereka akan melakukan aksi kembali pada Hari Minggu meskipun polisi telah mengeluarkan larangan aksi.