"Kami mengingatkan Prabowo Subianto untuk hati-hati, jangan sampai dipermalukan di kemudian hari sehingga akan rusak reputasi beliau dan menghancurkan Gerindra di 2024 nanti," kata Slamet saat dikonfirmasi, Selasa.
Walau begitu, Slamet mengatakan pihaknya tidak akan ikut campur dalam hak pribadi Prabowo.
Ia mengungkapkan hanya bisa mendoakan semoga kehadiran Prabowo di kabinet Jokowi sebagai Menteri Pertahanan ada manfaatnya.
"Jika itu keputusan yang diambil Prabowo menjadi Menhan, kita hanya bisa mendoakan semoga ada manfaat buat pertahanan negara dan rakyat," ungkapnya.
5. Mardani Ali Sera
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, mengungkapkan kekhawatirannya terkait Prabowo Subianto yang menerima penawaran dari Jokowi untuk menjadi menteri di Kabinet Kerja Jilid II.
"Hak pribadi Pak Prabowo. Tapi khawatir ada banyak masyarakat yang kecewa dan akan frustasi yang itu buruk bagi demokrasi," ujarnya kepada Tribunnews, Selasa.
Namun, mantan Wakil Ketua BPN ini mengaku tetap berharap partai dan pendukung Prabowo-Sandi bersama dalam oposisi.
"Dan tetap berdoa dan berharap Partai pendukung Prabowo-Sandi bersama dalam oposisi," kata dia.
6. TB Hasanuddin
Terkait masuknya Prabowo Subianto dalam Kabinet Kerja Jilid II, politisi PDIP Tubagus (TB) Hasanuddin, mengingatkan Jokowi agar berhati-hati menempatkan calon menterinya.
Satu diantaranya adalah Kementerian Pertahanan.
Dilansir Tribunnews, Hasanuddin juga mengingatkan beberapa daerah masih banyak yang pro-kontra terhadap rencana menempatkan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
"Saya pribadi setuju rekonsiliasi karena negara memang tidak bisa diselesaikan oleh satu atau dua kelompok saja," ujar Hasanuddin, Selasa.
"Namun, dalam rekonsliasi juga perlu memperhatikan unsur keadilan. Kalau berbiaca pembagian kekuasaan, maka jangan diberikan pos strategis atau pos yang memiliki elektoral tinggi kepada lawan politik," tuturnya.