TRIBUNBATAM.id, INDRAMAYU - Teman-teman seangkatan Nurul Faqih (22) merasakan gelagat aneh pada diri almarhum selama beberapa hari sebelum meninggal akibat kecelakaan di hari pelaksanaan wisudanya.
Rekan seangkatan Nurul Faqih, Khoirunnisa (22) mengatakan, beberapa hari sebelum meninggal, Nurul Faqih lebih sering minta untuk ditemani.
"Minta sering ditemenin, temenin makan, temenin bikin video, temenin bikin poster, dan lain-lain, padahal biasanya enggak gitu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di rumah duka di Desa Krasak, RT 17/04, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Minggu (1/12/2019).
Selain itu, Nurul Faqih juga terlihat seperti kehilangan kepercayaan dirinya.
• Rizieq Shihab hidup Terlunta-lunta di Arab Saudi, Slamet Maarif: Ngontrak dan Gak Bisa Cari Nafkah
• Sebelum Laka di Tol Cipali KM 113 yang Tewaskan 6 Orang, Tahun 2019 Sudah Terjadi 22 Kali Kecelakaan
Ia sering mengeluh dan pesimisris terutama terkait projek video yang ia buat untuk momen wisuda.
Dikisahkan Khoirunnisa, Nurul Faqih bahkan merasa ia gagal saat chatnya terkait video itu di grup WhatsApp kelas tidak direspons teman-temannya yang lain.
"Dia cerita, kan, kemarin dia khawatir banget dengan projeknya ini, 'Gue bisa gak ya cuy?' terus dia juga ngomong, 'Gue ngomong di grup kok anak-anak gak pada balas ya? Kenapa gak pada nanggepin gue di grup? kok anak-anak diem aja? apa gw salah ngomong ya?" ujar Khoirunnisa menirukan ucapan Nurul Faqih.
Padahal, biasanya Nurul Faqih dikenal sebagai sosok yang jarang mengeluh.
Nurul Faqih juga di mata teman-temannya dikenal sebagai mahasiswa yang supel dalam bekerja dan sederhana.
"Anaknya itu enggak ada waktu untuk main-main, dia senang bekerja untuk kepentingan orang banyak," ucapnya.
Gelagat tidak biasa lainnya, sebelum meninggal Nurul Faqih juga sempat bercerita tentang gadis yang disukainya.
Ia juga memaparkan rencananya saat sudah lulus kuliah nanti.
"Dua hari sebelum meninggal itu dia cerita tentang perempuan yang dia suka, habis lulus mau ngapain, mau ke mana, kerja di mana," ujar Khoirunnisa.
Sempat Makan Nasi Goreng Sebungkus Berdua
Meninggalnya Nurul Faqih (22) mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menimbulkan luka mendalam, terutama bagi pihak keluarga.
Nurul Faqih diketahui meninggal dunia sesuai terlibat tabrakan maut saat hendak berangkat ke kampus untuk melaksanakan wisuda, Minggu (1/12/2019).
Kakak kandung kedua Nurul Faqih, Imam Rosyadi (40), mengatakan, malam sebelum Nurul Faqih meninggal, ia sempat menginap di indekos Nurul Faqih di daerah Ciputat, Kota Tangerang.
"Enggak ada firasat sama sekali, bahkan malam masih sempet makan nasi goreng sebungkus berdua, masih bercanda," ucap dia saat ditemui Tribuncirebon.com di rumah duka di Desa Krasak, RT 17/04, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Minggu (1/12/2019).
Ia menceritakan, detik-detik sebelum Nurul Faqih meninggal.
Saat itu adiknya izin pamit untuk berangkat pagi sekali karena bertugas sebagai koordinator wisuda.
Imam Rosyadi mengatakan, saat Nurul Faqih berangkat sendirian menggunakan motor.
Ia juga sempat melarang dan menawari adinya untuk diantarkan ke kampus, tapi ditolak Nurul Faqih.
Adapun untuk kronologi kejadian, Imam Rosyadi mengaku tidak mengetahui secara persis kejadian kecelakaan yang menewaskan adiknya tersebut.
Ia bahkan menyerahkan seluruh urusan perkara yang menimpa adiknya ke pihak kepolisian.
"Sangat kehilangan Mas pastinya," ucap dia.
Adapun pada momen wisuda itu, disampaikan Imam Rosyadi, Nurul Faqih dipercaya untuk membuat projek video perpisahan.
Video itu rencananya akan ditayangkan pada momen wisuda sebagai kenang-kenangan kepada rekan-rekan seangkatannya yang sama-sama di wisuda.
"Video karya Faqih juga tadi diputer," ucap dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sebelum Tewas di Hari Wisuda, Nurul Faqih Tunjukkan Gelagat Tak Biasa