Perahu ini sengaja dibuat berayun saat duduk di atasnya.
Berada dekat dengan pantai tidak heran saat air pasang, perahu seolah-olah terapung di atas airnya.
Jembatan panjang seperti pelantar, menjadi spot yang indah untuk berfoto. Terutama saat sore hari, sunset di sini terbilang sangat indah karena matahari tepat berada di depan Kampung Terih.
Ditambah tulisan Kampung Terih dari kayu di tengah pantai, membuat laut semakin terlihat cantik, terutama saat sore hari.
Kampung Terih yang berada di Nongsa ini dibuka setiap hari, mulai dari pagi hingga sore hari. Tapi jika berencana untuk kemping, bisa kondisikan juga. Untuk camping ground harganya Rp20 ribu per orang dan sewa tenda Rp70 ribu per tenda. (*)
Bisa Piknik Sambil Mengenal Sejarah
Desa wisata Kampung Terih juga mempunyai cerita sejarah, religi, hingga asal muasal nama Kampung Terih.
Berdasarkan cerita dari Bams Nektar, ketua Pok Darwis (Kelompok Sadar Wisata), kata terih diambil dari bahasa Melayu yang artinya batu yang pipih. Hal itu karena, di pinggir pantainya terdapat batu terih tersebut. Oleh karena itulah disebut sebagai kampung Terih.
Kampung Terih juga mempunyai cerita sejarah di dalamnya. Kampung Terih yang hanya ditinggali sekitar 34 KK ini, ternyata dulu adalah tempat atau gudang tempat meletakan senjata-senjata perang Jepang saat perang dunia kedua.
"Itu masih ada batu-batunya. Dan bukan di sini saja, tetapi di belakang dekat rumah warga juga ada. Dan ini diketahui dari cerita orang sudah lama tinggal di kampung Terih ini," kata Bams.
Hal lain yang bisa dilihat di Kampung Terih adalah adanya makam tua yang terletak tidak jauh dari masjid di Kampung Terih.
Diketahui, makam tersebut adalah makam tertua kedua di Batam setelah makam di Tanjung Uma dan bedanya sekitar 3 tahun. Dan dari cerita warga sekitar Nongsa, bahwa makam tersebut adalah makam Datuk Ternate atau makam Datuk Janati.
Di sekitar makam Datuk Ternate tersebut, juga terdapat tiga makam yang berukuran kecil. Dari cerita warga pula bahwa makam tersebut adalam makam putri-putri, putri yang dinamakan pula sebuah pulau di pulau terluar di Nongsa.
"Kita juga menyediakan wisata edukasi. Untuk lembaga atau komunitas yang ingin mengetahui tentang mangrove, cara menanam mangrove, hingga pembibitan mangrove," ujarnya. (ani)
Jangan Lupa Cicipi Makanan Khasnya