BATAM TERKINI

Satu-satunya Wanita dalam Komplotan Begal Batam, Siswi SMP Ini Ungkap Tugasnya saat Beraksi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Kapolresta Barelang bersama komplotan begal dalam ekspose di Polsek Sekupang

Menariknya, dari enam tersangka ini, satu orang merupakan seorang gadis belia berinisial RAH.

RAH sendiri masih bersekolah di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Batam.

Sedangkan tersangka di bawah umur lainnya telah putus sekolah.

Seluruh tersangka akan dikenakan hukuman sesuai dengan pasal 365 KUH Pidana dengan ancaman hukuman penjara selama 12 tahun.

Penjahat Ini Otak Komplotan 

Polisi mengamankan 6 begal yang kerap beraksi di kompleks Mata Kucing Batam (TRIBUNBATAM.ID/ICHWAN NUR FADILLAH)

Aksi begal di sekitar hutan Mata Kucing, Kota Batam, Jumat (20/12/2019) lalu kembali didalangi oleh seorang pelaku begal kelas kakap.

Dia adalah pria berbadan tegap dan wajah sangar berinisial MTH atau Tigor.

Diketahui dari Kapolresta Barelang, AKBP Prasetyo Rachmat Purboyo, Tigor sendiri merupakan seorang residivis.

"Dia dulu pernah melakukan tindakan kriminal ini juga. Dia otaknya," ungkap Prasetyo saat memimpin konferensi pers pengungkapan kasus ini, Rabu (25/12/2019) sore.

Selain di sekitar hutan Mata Kucing, Tigor juga memimpin aksi sadis ini di wilayah Residence Melati Sekupang.

"Ada beberapa TKP lain di Sei Beduk, Sagulung, dan Bengkong. Sudah lama dia jadi otak," sambung Prasetyo.

• Pepet Motor Korban Sambil Acungkan Golok, Begini Cara 6 Begal di Batam Beraksi di Jalan Mata Kucing

Saat ditanyai sebelum konferensi pers pengungkapan kasus dimulai, Tigor mengatakan jika dia tak pernah mengadakan rekrutmen untuk para anggota lainnya.

"Saya tak pernah merekrut pak. Mereka bergabung dengan sukarela," terangnya sambil meringis kesakitan menahan perih luka di bagian kaki akibat timah panas dari polisi.

Tigor juga tak hanya melancarkan aksi sadis ini dengan satu kelompok saja.

Dia kerap berganti kelompok.

Sering Beraksi Pukul 3 Pagi

Kejahatan tindak pencurian dengan kekerasan (curas) atau akrab disebut begal kembali membahayakan warga Batam.
Sebab, para pelaku begal ini tak pandang bulu dalam memilih korbannya. Baik pria maupun wanita, seluruhnya tetap akan diancam dengan menggunakan senjata tajam (sajam) berupa golok dan pedang samurai.
"Modus mereka memepet korban lalu mengancam sambil mengacungkan sajam itu," ungkap Kapolresta Barelang, AKBP Prasetyo Rachmat Purboyo saat memimpin konferensi pers pengungkapan kasus, Rabu (25/12/2019).
Selain itu, para begal sadis ini kerap melancarkan aksinya setiap pukul 3 dini hari. Beberapa titik di Batam pun jadi incaran mereka.
"Sekupang, Sei Beduk, dan Bengkong. Rata-rata mereka memilih tempat yang rawan," sambung Prasetyo.
Bahkan, jika korban melawan, mereka tak segan untuk melibasnya.
"Saat ini masih ada empat orang pelaku sebagai DPO. Kami masih melakukan pengembangan," pungkas Prasetyo. (Tribunbatam.id/Ichwan Nur Fadillah)

Berita Terkini